Suasana warga yang antri minyak goreng kemasan di salah satu distributor minyak goreng di Gowa

Minyakita Langka dan Mahal, Warga Serbu Distributor di Gowa

Kamis, 02 Februari 2023 | 20:41 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Minyak goreng kemasan merek Minyakita mengalami kelangkaan. Selain langka, harganya juga melonjak naik.

Akibatnya, warga dari beberapa daerah menyerbu salah satu distributor minyak goreng di Kabupaten Gowa. Warga rela antri berjam-jam demi mendapatkan minyak kemasan merek Minyakita.

Seperti terlihat di salah satu distributor minyak kemasan di Jl Poros Malino, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Kamis (02/02/2023).

Warga menyerbu minyak curah ini menyusul kelangkaan minyakita dan kenaikan harganya dalam beberapa minggu ini.

Warga yang datang adalah beberapa pelaku UMKM dan warga dari Makassar, Takalar, Jeneponto hingga Sinjai menyerbu beberapa distributor di Gowa.

Di lokasi tersebut, distributor masih menjual minyak goreng curah dengan harga bervariasi. Untuk konsumen kategori pengecer, harga jual Rp14 ribu per kg. Sedangkan konsumen UMKM dikenaikan harga jual Rp15.500 per kg.

Salah satu pedagang gorengan asal Takalar, Syamsiah mengaku membeli minyak goreng curah di Gowa karena minyak goreng jenis Minyakita di Takalar juga mengalami kelangkaan.

“Iya saya dari Takalar beli di sini minyak goreng (curah) karena langkah mi,” ujarnya.

Dia mengaku, membeli minyak goreng curah di Gowa lantaran juga sudah berlangganan di distributor tersebut.

Dikatakan, dia membeli 5 jerigen untuk menghemat dalam persediaannya. Apalagi jarak dari rumahnya di Takalar ke Gowa jauh.

“5 jerigen saya beli, hitung-hitung juga bensin. Kadang ada tapi mahal,” ujarnya.

Senada dikatakan Tono selaku pedagang jagung. Ia mengaku telah antri berjam-jam demi mendapatkan minyak curah.

“Saya beli 25 jerigen, satu jerigen harganya Rp18 ribu per kg. Alasan mengambil minyak goreng curah di Gowa karena di Makassar kosong,” katanya.

Sementara itu, Distributor minyak goreng curah di Gowa, Noviana mengaku mengutamakan pembeli dari UMKM dan dan pemakai langsung atau rumah tangga.

“Kita utamakan dari UMKM dan pemakai langsung atau rumah tangga,” ujarnya.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan penjualan. Sedangkan untuk pembeli yang ingin menjual kembali pihak distributor memilih cara dengan mengantarkan langsung.

“Kalau yang jual kembali kita lebih banyak diantarkan, itupun kita suruh pasang spanduk dan tandatangan biar harga tidak lebih dari HET atau yang telah ditentukan. Jadi memang sudah ada perjanjian dari pihak kita dengan pihak pengecer,” pungkasnya

Dia menyebut, minyak curah ini dijual per kg. Harga perkilonya Rp15.500 untuk pemakai langsung. Sedangkan harga jual untuk pengecer Rp14 ribu per kg.

“Untuk pengecer kita batasi pengambilan per minggu. Jadi tergantung kebiasaan pengambilan yang dulunya, kan mereka ini langganan. Kalau dulu dia ambil 10 jerigen per hari jadi itu saja,” tutupnya.(*)