AKP Hasan Fadhlyh memasang garis polisi di lokasi tambang ilegal di Bontonompo.

Penambang Pasir Ilegal di Gowa Kocar-kacir Digerebek Polisi

Kamis, 09 Februari 2023 | 17:32 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM–Penambang pasir galian C yang diduga ilegal kocar-kacir saat digeber oleh personel Polsek Bontonompo Polres Gowa.

Mereka digrebek saat sedang beroperasi di lokasi tambang ilegal yang terletak di Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.

pt-vale-indonesia

Dalam penggerebekan itu, sejumlah orang yang diduga penambang ilegal kocar-kacir dan berlarian saat petugas kepolisian datang di TKP.

Diketahui, penggerebekan tambang ilegal ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Bontonompo, AKP Hasan Fadhlyh.

Terkait penggerebekan tersebut, AKP Hasan Fadhly menuturkan, pihaknya datang ke lokasi untuk menertibkan tambang yang diduga tidak memiliki izin.

“Jadi infonya kami dapat dari warga terkait adanya aktivitas tambang yang diduga ilegal karena tidak mengantongi izin operasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).

Di lokasi lanjut AKP Hasan Fadhlyh, petugas kepolisian menemukan mesin sedot pasir yang digunakan oleh para penambang. Juga didapati satu mobil truk dan mesin pompa air.

“Jadi ada 5 mesin pompa pengisap pasir di 4 titik lokasi penambangan pasir galian C serta satu unit alat berat jenis excavator dipasangi garis polisi. Kami memasang police line 5 mesin pompa yang digunakan untuk menyedot pasir,” ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya juga mengamankan pemilik tambang di lokasi dan dibawa ke mapolsek Bontonompo untuk dilakukan pemeriksaan termasuk memeriksa kelengkapan berkas atau izin penambangan.

“Aktivitas tambang ini sangat meresahkan warga. Sebab lokasi tambang ini menjadi jalur tani menuju pemukiman. Ini kita respon dengan turun ke lapangan bersama anggota Polsek Bontonompo,” tutupnya.

Keresahan warga ini turut dibenarkan oleh Kepala Dusun setempat bernama Daeng Beta.

Dia mengaku sejak adanya aktivitas penambangan pasir di desa tersebut warga mulai resah karena aktivitas penambangan merusak jalan tani hingga tanaman padi warga juga rusak.

“Aktivitas tambang yang terjadi ini mengakibatkan jalan rusak. Padi milik warga disini juga rusak,” tukasnya. (*)


BACA JUGA