Dansat Brimob Polda Sulsel Siap Bantu BKKBN Turunkan Angka Stunting

Jumat, 17 Februari 2023 | 13:42 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Heru Novianto menyatakan siap mendukung pemerintah dalam menekan angka Stunting di Indonesia yang saat ini masih cukup tinggi.

Hal ini disampaikan Heru usai menerima kunjungan rombongan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan di Markas Satuan Brimob Polda Sulsel di Jalan KS Tubun, Kecamatan Mariso, Makassar, Kamis (09/02/2023).

“Sebagai tindak lanjut dari arahan pimpinan, kita diharapkan untuk membantu pemerintah menurunkan angka stunting yang menjadi program nasional, kami siap berkolaborasi baik dalam memberikan edukasi kepada masyarakat maupun melalui penyaluran bantuan kepada keluarga yang kurang mampu lewat kegiatan-kegiatan bakti sosial,” ujar Heru.

Lanjut Heru dikatakan pihaknya telah lama melaksanakan kegiatan sosial bersama bhayangkari melalui penyaluran bantuan sembako kepada keluarga kurang mampu atau anak kurang gizi, namun saat ini perlu dukungan informasi terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan guna membantu penanganan Stunting.

“Kita akan coba menggalang CSR dalam memberikan bantuan kepada kelompok sasaran Stunting, selain itu perlu dilakukan pemberian pemahaman kepada masyarakat terkait sosialisasi stunting ini agar mengerti dan paham serta mau melaksanakannya,” tambah Heru.

Untuk mendukung pencegahan stunting, Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes. Pol. Heru Novianto, S.I.K. akan mewajibkan seluruh jajarannya yang akan menikah harus mendapatkan sertifikat siap nikah dan siap hamil yang diperoleh melalui aplikasi elsimil.

“Selain memberikan sosialisasi kepada remaja sebagai calon orang tua, kita juga tekankan seluruh anggota yang akan menikah agar lulus dan memiliki sertifikat siap nikah dari elsimil,” tegas Heru.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd dalam kunjungan itu menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dan kesiapan Korps Brimob berkolaborasi dalam penanganan Stunting.

“Sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting diharapkan seluruh komponen bangsa baik termasuk komponen TNI dan Polri dapat berpartisipasi dan memberikan dukungan terhadap upaya Percepatan Penurunan Stunting Nasional,” ujar Andi Rita.

Andi Rita menjelaskan berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting Sulawesi Selatan mengalami penurunan namun sangat kecil, dari 27,4 persen ditahun 2021 turun menjadi 27,2 persen di tahun 2022.

“Kondisi ini masih jauh dari target yang diharapkan oleh pemerintah yaitu 14 persen di tahun 2024,” ujar Andi Rita.

Ia menegaskan kunci utama penaganan stunting adalah kolaborasi bersama seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.

“Guna membangun komitment bersama, kita telah memfasilitasi pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS di setiap jenjang wilayah mulai dari tingkat provinsi dan kabupaten kota hingga desa dan kelurahan,” tambah Andi Rita.

Selain itu dibentuk pula Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 6.682 Tim atau sebanyak 20.046 orang yang terdiri dari bidan, kader KB dan kader PKK yang bertugas memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting baik itu berupa informasi dan pelayanan rujukan.

“Penanganan stunting dilakukan melalui pendekatan keluarga dimulai dari hulu dengan menyasark empat kelompok sasaran yaitu remaja sebagai calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin dan menyusui serta anak usia dibawah 2 tahun,” terang Andi Rita.

Andi Rita menambahkan telah membentuk Satgas Percepatan Penurunan Stunting di provinsi dan kabupaten kota yang memiliki tugas membantu pemerintah daerah dalam penguatan pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting di daerah.

“Kita juga telah membetuk Tim Audit Kasus Stunting yang terdiri dari Unsur Tim Teknis dan Tim Pakar yaitu Dokter Ahli Anak, Ahli Obgyen, Pakar Gizi dan Psikolog yang melaksanakan tugas untuk mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans data PK21,” jelas Andi Rita.

Andi Rita menambahkan BKKBN juga mendorong keterlibatan seluruh pihak lewat program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yaitu gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dengan menyasar langsung keluarga berisiko stunting melalui pemberian bantuan. (*)


BACA JUGA