Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Jan S. Maringka saat meninjau kondisi bawang di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (24/02/2023)/ Foto: Humas Kementan

Jelang Puasa dan Lebaran, Irjen Kementan Pastikan Ketersediaan Bawang Aman

Sabtu, 25 Februari 2023 | 15:24 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

TEMANGGUNG, GOSULSEL.COM – Inpektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memastikan ketersediaan bawang merah dan bawang putih jelang puasa dan lebaran 2023 dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan Jan Maringka saat meninjau kondisi bawang di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (24/02/2023).

“Saya pastikan kondisi bawang dalam keadaan aman,” ujar Jan Maringka.

pt-vale-indonesia

Meski demikian, Jan mengaku sebagian pasokan bawang putih masih didapat dari impor. Tapi, bukan berarti bawang putih lokalnya tak ada. Menurutnya para petani di sejumlah sentra terus melakukan penanaman. Bahkan dia menyebut setiap importir yang memegang ijin RIPH diwajibkan melakukan penanaman.

“Saya akan melihat ulang sejauh mana pemegang RIPH Bawang Putih untuk melunasi kewajiban tanamnya. Sudah cukup lama komitmen tanam bawang putih dari para pemegang RIPH disampaikan. Perlu dievaluasi dan kita tagih kalau belum melaksanakan kewajibannya,” katanya.

Menurut Jan, bawang putih lokal memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bawang putih impor. Di antaranya mengenai rasa dan aroma yang kuat sehingga menarik minat negara luar, terutama Taiwan untuk membeli bawang putih asal Indonesia.

“Bagi saya bawang putih lokal memiliki keunggulan dibandingkan bawang putih impor. Aromanya lebih harum, strong, dan tentu saja rasanya lebih gurih dan sedap,” katanya.

Dia berharap, para petani tetap melakukan produksi dan meningkatkan kualitas bawang putih lokal untuk membuka peluang ekspor yang lebih besar. Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi menjaga dan meningkatkan produktivitas pangan Indonesia.

“Kita harus bersinergi dengan petani sebagai garda terdepan pengembangan bawang putih, pemerintah daerah, direktorat teknis, lembaga penelitian dan para stakeholder lainnya untuk melakukan pendampingan dan pengawalan agar mutu bawang putih lokal terus meningkat,” katanya.

Di lokasi, Jan Maringka turun langsung melakukan panen perdana bawang putih bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Tani di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung. Kabupaten Temanggung sendiri selama ini merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih di Indonesia dan memberikan sumbangan 27,13 persen dari produksi nasional.

Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi bawang putih dalam negeri mencapai 500 ribu ton per tahun. Sementara produksi dalam negeri belum mampu  memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut sehingga kekurangannya didatangkan melalui pasokan luar negeri.

“Yang jelas perlu ada dukungan dan motivasi bagi kelompok tani yang mengengambangkan budaya bawang putih agar tetap bersemangat dalam menjalankan usahanya. Ini bagian dari upaya kita agar produksi bawang putih terus meningkat,” katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Djoko Budi Nuryanto mengungkapkan bahwa daerah Temanggung merupakan wilayah yang cocok dan potensial untuk pengembangan bawang putih.

Bahkan dia menyebut ada sejumlah daerah seperti Kledung yang mengembangkan komoditas bawang putih sejak lama. Saat ini, varietas yang dikembangkan di Kabupaten Temanggung antara lain Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, dan Geol Temanggung Agrihorti.

“Pembangunan pertanian menempati prioritas utama dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Temanggung dengan pertumbuhan sektor pertanian yang cukup besar. Salah satu yang memiliki andil besar adalah komodits hortikultura dengan luas 14.000 ha, dengan pengembangan bawang putih di tahun 2022 mencapai 630 ha,” jelasnya.(*)


BACA JUGA