Plt Kepala Dinkes Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin saat ditemui di Makodim 1408/BS, Senin (06/09/2021)

Dinkes Makassar Pastikan Pembangunan RS Batua Berlanjut

Jumat, 10 Maret 2023 | 13:05 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar mamastikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua, Makassar berlanjut. RS Tipe C yang mangkrak akibat tersandung kasus korupsi ini bakal diaudit fisik oleh tim khusus yang disediakan oleh Dinkes Makassar

Kepala Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengemukakan ada tiga kampus yang akan ditunjuk untuk mengaudit fisik gedung itu. “Kemungkinan besar tiga, itu dari Unhas, UMI dan UNM,” terangnya.

Ida–sapaan akrabnya mengemukakan, pihak Aparat Penegak Hukum (APH) juga telah memberikan sinyal hijau untuk melanjutkan pembangunannya. Ini, kata dia, menjadi kabar baik setelah beberapa tahun masyarakat wilayah Batua menunggu kepastian pembangunan RS empat lantai tersebut

Hanya saja penganggaran untuk audit itu tidak dimasukkan di tahun 2023 ini. Sehingga, kemungkinan kata dia, baru akan diajukan paling cepat pada APBD Perubahan 2023 mendatang.

Setelah ada hasil audit sejauh mana pembangunan bisa dilakukan, baru diajukan penganggaran untuk pembangunan fisiknya di tahun 2024 mendatang.

“Jadi tim teknis yang nilai itu layak berapa lantai, kalau memang dilanjutkan, tergantung tim teknisnya. Dari kajian tim teknis kemudian berapa yang akan diajukan di APBD (fisik),” terang Ida.

Diketahui pembangunan RS Batua itu sebelumnya telah tarik ulur di Pemkot Makassar. Tahap satu gedung itu telah menelan anggaran Rp25 milliar.

Sayangnya, untuk tahap dua, tak kunjung dilakukan hingga akhirnya tersandung kasus korupsi. Kemudian penganggaran beberapa kali sempat diajukan sejak 2019 dengan anggaran yang variatif.

Terakhir penganggaran sempat diajukan Rp10 milliar pada APBD 2022 lalu bersamaan dengan RS Jumpandang Baru di Utara.

Namun, hingga akhir masa anggaran pengajuan fisik gedung itu tak kunjung dilakukan lantaran kasus korupsi yang membelit RS itu.

Sejalan, Anggota DPRD Makassar, Kasrudi juga mengharapkan adanya audit fisik yang dilakukan oleh Pemkot.

Menurutnya, cukup merugikan jika gedung senilai Rp25 milliar itu total loss, paling tidak setelah diaudit ada rekomendasi dari komponen gedung yang masih bisa dimanfaatkan. “Ini harus dimanfaatkan lantai satu bisa yah kita gunakan,” jelasnya.

Ia meyakini beberapa bagian gedung tersebut masih kokoh kendati tampak sekilas sudah rapuh. “Kita akan lihat berapa kira-kira jadi dihitung lagi,” tandasnya. (*)


BACA JUGA