MAROS, GOSULSEL.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), dari fraksi Gerindra Andi Suheri Attas, membagikan 10900 liter pupuk hayati cair Lawoy Bumi Anugerah (LBA) di Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.

Didampingi ketua DPC Gerindra Maros, M. Yusuf Damang, Suheri Attas memberikan langsung bantuan tersebut ke sejumlah Gapoktan dan Kelompok Tani di Kelurahan Soreang.

Suheri Attas mengatakan, bantuan pupuk hayati cair LBA ini merupakan aspirasi pokok-pokok pikiran (Pokir) dirinya sebagai legislator DPRD Provinsi Sulsel. Dimana, bantuan ini disalurkan di tiga Kecamatan yakni Maros Baru, Turikale dan Lau.

“Insya Allah, kedepannya bantuan ini kita harap bisa berkelanjutan. Semoga bisa membantu petani kita dalam meningkatkan hasil produksi pertanian mereka,” kata Andi Suheri Attas.

Tidak hanya penyaluran bantuan pupuk semata. Suheri Attas turut membawa manager teknis PT Lawoy Bumi Anugerah Zulkifli Anwar untuk memberikan edukasi kepada para petani dalam hal cara penggunaan.

Ketua Kelompok tani suka maju, Syafrisal, berterima kasih atas bantuan yang disalurkan oleh Andi Suheri Attas. Menurutnya ini merupakan bentuk perhatian legislator Partai Gerindra tersebut akan kebutuhan petani saat ini, khususnya di Kabupaten Maros.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan pak Suheri Attas. Saya kira perhatian dan bantuan seperti ini sangat amat membantu kami para petani. Dengan adanya bantuan pupuk ini tentu kami berharap kiranya mampu menyokong pertumbuhan dan hadil tanaman pangan,” ucap Syafrisal.

Senada dengan itu, ketua kelompok tani Juluatia, Kelurahan Soreang M. Yusuf, juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas bantuan pupuk tersebut. Menurutnya, bantuan yang berasal dari Suheri Attas dan M. Yusuf Damang ini merupakan wujud nyata kepedulian mereka terhadap kondisi pertanian.

“Semoga kepedulian seperti ini bisa menjadi rutin di bagikan ke Kelompok Tani untuk menunjang produksi yang lebih baik dan semoga hadirnya pupuk organik LBA ini bisa menjadi awal untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah menjadi lebih baik,” tutur Yusuf.(*)

---