GM Geopark Maros Pangkep Minta Pemerintah Tidak Gegabah Terbitkan Izin Pabrik Aspal di Simbang

Rabu, 05 Juli 2023 | 14:12 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM– Kabar pabrik pengolahan Aspal Mixing Plant (AMP) PT. Delima Utama, yang rencana awalnya akan dibangun di samping perumahan BTP Samanggi, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, kini telah bergeser mendekati kawasan Hutan Karaengta di sekitar bumi perkemahan Takdeang, Desa Samangki.

Disini lagi-lagi progres pembangunan kembali dilakukan meski penolakan warga tidak surut dan tanpa mengantongi izin.

pt-vale-indonesia

Kehadiran pabrik AMP PT. Delima Utama ini menyedot perhatian banyak kalangan. Tidak hanya penggiat lingkungan, warga setempat tapi juga pengelola global geopark Maros Pangkep.

General Manager (GM) Global Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan saat dihubungi meminta agar Pemerintah tidak gegabah dalam menerbitkan izin dari AMP PT. Delima Utama ini.

Selain karena pertimbangan lokasi pendirian pabrik pengolahan AMP PT. Delima Utama ini sangat dekat dengan kawasan Global Geopark Maros Pangkep. Juga perlu memperhatikan kerangka kegiatan dari pabrik tersebut.

“Saya kira kita bisa menuntut untuk tidak dilanjutkan proses perizinannya, apalagi kesesuaiannya tidak dilaksanakan. Saya kira Pemerintah Maros juga tidak akan gegabah dalam hal menerbitkan izin dari pabrik itu,” kata Dedy Irfan saat dihubungi via telepon whatsapp.

Dedy Irfan bilang ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan pengkajian lebih mendalam. Terlebih pada aspek lingkungan sekitar pabrik.

“Sebenarnya pengelola tidak bisa terlalu jauh ke persoalan izin. Tapi, kami akan memberikan rekomendasi atau masuk, terlebih kepada kegiatan yang sifatnya eksploitatif. Semisal aktivitas pabrik yang berdampak langsung atau tidak langsung ke kawasan,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Dedy Irfan tengah melakukan upaya justifikasi terhadap proses perizinan. “Itu yang pertama kita lakukan. Apalagi kalau misalnya pabrik ini berdampak langsung semisal menggunakan material kawasan,” ucapnya.

Sejauh ini, gelombang penolakan terhadap pendirian pabrik pengolahan AMP PT. Delima Utama, memang tidak pernah surut. Ketua Forum Pemuda BTP Samanggi Randi Al Fitrah mengaku pemuda dan warga Samanggi tetap kukuh dengan keputusannya menolak pabrik tersebut.

“Tetap menolak. Tidak ada negosiasi lagi. Alasannya tetap sama, dampak lingkungan lebih mengerikan dibanding iming-iming dari pabrik,” tegasnya.

Randi mencontohkan beberapa daerah yang saat ini berdiri pabrik serupa. Udara dan air menjadi terdampak paling jelas dari limbah pabrik pengolahan aspal.

“Rekam jejaknya banyak berseliweran di media. Tinggal pilih mau baca yang mana dan itu menjadi contoh paling konkret akan dampak kehadiran pabrik aspa,” katanya.

Belum lagi, sebagian besar wilayah Kecamatan Simbang adalah kawasan Global Geopark Maros Pangkep. Didalamnya terdapat banyak flora dan fauna. “Khusus di lingkungan tempat pabrik tersebut akan dibangun saat ini merupakan salah satu kawasan dimana beberapa endemik hidup,” tuturnya.

Randi bahkan menegaskan bahwa dengan menolak kehadiran pabrik pengolahan AMP sama dengan menyelamatkan keberlangsungan hidup masyarakat serta flora dan fauna didalamnya.

Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam lewat akun media sosialnya menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan upaya identifikasi terkait gelombang protes atas kehadiran pabrik tersebut dengan melibatkan DPMPTSP, PUTRPP, Satpol PP dan juga kepolisian.

Dimana hasil identifikasi tersebut melahirkan keputusan untuk memberhentikan sementara proses pembangunan sampai segala perijinan AMP terbit.

Chaidir Syam juga mengendus dugaan permainan dalam proses perijinan AMP ini. Jika terbukti, pihaknya akan melimpahkan hal tersebut ke pihak berwajib.

“Kami tengah berupaya untuk mengidentifikasinya. Dan jika kita temukan hal-hal yang tidak sesuai prosedur. Kami akan limpahkan ke pihak berwajib,” tulisannya.(*)