Polisi Selidiki Kasus Penemuan Mayat Wanita Membusuk di Kebun Jagung
GOWA, GOSULSEL.COM — Kepolisian Sektor (Polsek) Bontonompo Polres Gowa masih menyelidiki kasus penemuan mayat wanita dalam kondisi membusuk di sebuah ladang jagung di Dusun Borong Kanan, Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten, Selasa (01/08/2023) sekira pukul 15.00 Wita.
Mayat wanita itu diketahui bernama
Salassari Dg Lebang, berusia 56 tahun warga Dusun Talamangape, Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.
“Kasus penemuan mayat korban dan penyebab kematian masih dalam proses lidik,” kata Kapolsek Bontonompo Polres Gowa, AKP Hasan Fadhly saat dikonfirmasi, Rabu (02/08/2023).
“Menurut keluarga korban bahwa Salassari Dg Lebang ini mengalami depresi di karenakan mempunyai banyak utang yang tidak bisa di bayarkan pada saat di tagih oleh koperasi simpan pinjam,” tuturnya.
AKP Hasan Fadhly mengungkapkan, mayat korban ditemukan bermula saat Ramli Dg Pole (35) bersama Heriman Dg Sibali (38) mengendarai sepeda motor di atas pematang sawah dengan maksud ingin memanen padi.
“Namun, pada saat saksi tersebut melintasi pematang sawah, mereka mencium bau yang tidak sedap dan mencari asal bau tersebut,” ujarnya.
Lanjut Hasan, setelah mencari kemudian kedua saksi menemukan korban Salassari Dg Lebang di dalam kebun jagung.
“Korban ditemukan dalam keadaan terlentang diatas tanah dengan kondisi sudah dalam keadaan bengkak dan berulat dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sehingga saat itu juga saksi tersebut diatas meminta tolong dan memanggil warga sekitar,” terangnya.
Kata Hasan, setelah Tim Inavis Polres Gowa tiba di lokasi dan melakukan olah TKP, pihaknya tidak temukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Selanjutnya, pada saat setelah olah TKP mayat korban Salassari Dg Lebang di evakuasi oleh pihak keluarganya ke rumah duka untuk di semayamkan yang terletak di Dusun Talamangape,” ungkap Hasan.
Hasan menyebutkan, menurut keluarga, korban meninggalkan rumahnya pada hari Jumat tanggal 28 Juli 2023 sekitar pukul 05.00 wita.
Saat itu, ingin di bangunkan solat subuh, namun korban sudah tidak berada di rumahnya.
“Disaat korban Salassari Dg Lebang meninggalkan rumahnya, keluarganya mencarinya sekitar rumah dan di rumah keluarganya, namun tidak ditemukan,” ungkapnya.
Setelah lima hari empat malam barulah korban ditemukan oleh saksi di kebun jagung dalam keadaan tidak bernyawa.
“Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap mayat korban dan selanjutnya akan dibuatkan penyataan penolakan otopsi,” tutupnya.(*)