Relawan Jurnal Indonesia Gelar Diskusi Pentingnya Profesi Pengelola Jurnal Ilmiah Berstandar
SEMARANG, GOSULSEL.COM – Relawan Jurnal Indonesia mengadakan kegiatan Focus Group Discussion yang bertema Pentingnya Profesi Pengelola Jurnal Ilmiah Berstandar. FGD ini dilaksanakan secara hybrid, daring dan luring, para peserta FGD yang hadir secara luring bertempat di The Azana Hotel Airport Semarang, Sabtu (12/08/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk membahas kajian yang telah dilaksanakan oleh Pusat Studi Publikasi Ilmiah RJI, mengenai kualitas dan kaitannya dengan standarisasi pengelola jurnal di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk menyepakati pembentukan standardisasi nasional yang terkait dengan kualitas sumber daya manusia para pengelola jurnal di Indonesia. RJI sebagai organisasi perkumpulan terbesar dengan lebih dari 700 anggota aktif pengelola jurnal di Indonesia menjadi pionir dalam menggabungkan asosiasi-asosiasi dan stakeholders yang berkepentingan dalam mengembangkan kualitas pengelola jurnal.
Asosiasi yang hadir di antaranya adalah Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII), Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MS., selaku Ketua Umum, hadir secara khusus untuk ikut membersamai RJI dalam diskusi komprehensif mengenai kebutuhan dan kualitas SDM sebagai pengelola jurnal dari sudut pandang editor jurnal ilmiah. Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) sebagai salah satu stakeholder yang juga menaungi dosen di seluruh Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si., selaku Sekjen ADI, hadir juga Dr. Indriya Mulyaningsih, M.Pd., sebagai perwakilan dari Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia. Andri Pranolo S. Kom., M.Cs., dari Universitas Ahmad Dahlan, yang juga mewakili ASCEE (Association for Scientific Computing Electronics and Engineering), sebuah konsorsium yang juga menjadi stakeholder dalam publikasi ilmiah.
Secara umum, selain empat asosiasi di atas, diskusi ini juga dihadiri oleh 31 peserta baik luring maupun daring yang berasal dari berbagai lembaga dan instansi. Prof. Dr. Istadi, S.T., M.T., dari Universitas Diponegoro turut hadir tidak hanya sebagai pengelola jurnal yang sudah sangat senior, namun juga sebagai Dewan Penasehat RJI. Beberapa perwakilan dari Pengurus Pusat RJI hadir sebagai panitia sekaligus peserta FGD.
Sebagai narasumber tambahan, diundang pula perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Direktur LSP, Ibu Natalia, yang membagikan pengalamannya dalam mendirikan LSP.
Selain itu, RJI sebagai penyelenggara juga mengundang Kepala UPT Perpustakaan dan Undip Press Bapak Suwondo, untuk turut serta dalam diskusi hangat yang membahas proses penerbitan buku jika dibandingkan dengan penerbitan jurnal ilmiah.
Kegiatan dibuka oleh Muhammad Ilham Bakhtiar, S.Pd., M.Pd selaku Wakil Ketua II Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Relawan Jurnal Indonesia merupakan sebuah organisasi yang mendedikasikan dirinya untuk pengembangan penerbitan jurnal ilmiah.
“Dimana, semakin hari jurnal di Indonesia semakin banyak, sehingga kemampuan dari pengelola tentu harus sesuai dengan pengakuan lembaga sertifikasi, untuk itu dibutuhkan penguatan dan peningkatan kompetensi serta standarisasi profesi sebagai pengelola,” ucapnya.
Kegiatan dilanjutkan oleh presentasi kajian PSPI mengenai hasil survei pentingnya profesi pengelola jurnal berstandar. Melalui survei tersebut, diketahui bahwa masih terdapat permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan jurnal ilmiah di Indonesia, yaitu masih banyak pengelola jurnal yang belum paham mengenai tahapan baku dalam mengelola jurnal ilmiah, familiar dengan panduan dan standar dalam editorial hingga pengelola yang belum pernah mendapatkan peningkatan keterampilan.
Selanjutnya pemaparan materi oleh Muhammad Irsyaduddin, S.T., M.A., yang membahas mengenai strategi pengembangan SDM pengelola jurnal ilmiah melalui sistem standardisasi kompetensi kerja nasional dilanjutkan dengan proses diskusi yang berlangsung sampai dengan selesai.
Adapun dalam Focus Group Discussion ini menghasilkan kesepakatan dan berbagai usulan yang menunjang dalam menyusun standarisasi SDM pengelola jurnal di Indonesia, dengan mempertimbangkan standar-standar global yang selama ini diacu secara parsial, dan berbesa satu sama lain. Diskusi diakhiri dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dengan Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) dalam hal pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pengelola Jurnal Ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pengelola yang terlibat dalam penerbitan terbitan berkala ilmiah (jurnal ilmiah) di Indonesia.
Sebagai penyelenggara, RJI berharap agar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini dapat terus berlanjut dan bisa mewujudkan rencana yang telah disusun demi kebermanfaatan yang lebih luas dan menyeluruh. (*)