Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa, Fajaruddin saat diwawancarai media.

Diinstruksikan Bupati Gowa, Kadis Tanaman Pangan Data 4 Wilayah Kekeringan

Senin, 25 September 2023 | 14:42 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM-Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan beberapa waktu lalu menginstruksikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa untuk mendata wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrim.

Hasil dari pendataan tersebut, wilayah-wilayah yang diketahui mengalami kekeringan ekstrim akan dibuatkan sumur-sumur bor dan pompanisasi.

pt-vale-indonesia

Atas instruksi dari Bupati Gowa itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa, Fajaruddin mengaku, pihaknya saat ini sedang mendata empat titik wilayah yang di rasa mengalami kekeringan dan akan dibuatkan sumur bor.

Dia menyebutkan, ada empat titik wilayah yang akan dibuatkan sumur bor.
Sebab, masyarakat di wilayah tersebut sudah menanam padi tapi kondisi tanah retak-retak atau kering.

“Wilayah pertama itu di Desa Julubori Kecamatan Pallangga. Sawah petani disana itu sudah retak-retak sehingga perlu ada sumur dengan pompanisasi,” ujarnya, Senin (25/9/2023).

“Selama ini kita sudah lakukan pompanisasi. Sekarang kita tambah lagi supaya banyak lagi sawah yang bisa dialiri,” sambungnya.

Wilayah kedua lanjut Fajaruddin yaitu di
Dusun Borongloe. Persawahan petani di wilayah tersebut juga mengalami kekurangan air.

Selain membantu masyarakat petani mengaliri air ke persawahan, pembuatan sumur-sumur bor ini juga diperuntukkan untuk kebutuhan air bersih.

Sumur bor untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat ini akan dibuat di dua titik. Yaitu di Dusun Bollangi 4 dan Dusun Bollangi 2.

“Di lokasi ini kebutuhan air bersih masyarakat termasuk kebutuhan air untuk tanaman hortikultura dan padi. Itu kemarin laporan dari Kades setempat masyarakat disana mengambil air bersih dari dusun lain,” kata Fajaruddin.

“Empat titik ini yang sementara di kita. Mungkin ada tambahan lokasi lain. Ini sudah kita laporkan ke dinas PU sebagai holding sektor karena pengerjaan sumur bor ini akan dilaksanakan melalui program Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT),” sambungnya.

Fajaruddin menambahkan, dengan program pembuatan sumur-sumur bor dan pompanisasi ini bisa berjalan, maka diharapkan bisa mengantisipasi kekurangan air bagi masyarakat. (*)


BACA JUGA