Strategi BCA Syariah Jadi Bank Paling Aman di Indonesia
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Saat ini, transaksi digital lebih banyak dilakukan ketimbang konvensional. Pola perilaku ini terbentuk seiring adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
Sayangnya di saat bersamaan, kejahatan siber juga meningkat saat bertransaksi. Modus penipuannya pun beragam.
Tindak kejahatan ini rupanya telah diantisipasi oleh Bank Central Asia (BCA) Syariah. Bank berprinsip syariat Islam ini menjamin keamanan nasabah dari segala macam penipuan digital.
BCA Syariah menerapkan standar keamanan berlapis untuk memastikan nasabah benar-benar aman dari kejahatan siber.
”Di tengah maraknya kejahatan siber, pengamanan data menjadi perhatian utama kami,” kata Direktur Teknologi Informasi BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya, Kamis (05/10/2023).
BCA Syariah memang serius menjadi bank paling aman di antara bank syariah di Indonesia.
Induk usahanya yakni Bank BCA telah membuktikan hal tersebut sebagai bank konvensional teraman versi Forbes pada 11 April lalu.
Lukman menyampaikan keamanan berlapis berupa face recognition atau pengenalan wajah nasabah, penggunaan Secure Socket Layer (SSL), dan pengamanan transaksi dengan memakai kode akses atau password dan m-PIN.
“Komunikasi kepada nasabah dilakukan secara terenkripsi dengan menggunakan secure socket layer,” katanya.
BCA Syariah juga memiliki fraud detection system. Sistem ini dapat mendeteksi anomali transaksi pada nasabah. Semisal ada nasabah melakukan transaksi dengan nilai tidak wajar maka sistem akan mencurigai adanya tindak kejahatan siber.
Berikutnya, BCA Syariah telah bersertifikasi ISO 27001:2013. Sertifikasi standar internasional ini menjadi tolak ukur BCA Syariah menjadi bank aman untuk nasabah saat ini.
Sertifikasi ISO 27001:2013 menetapkan spesifikasi untuk sistem manajemen keamanan informasi. Sertifikasi itu meliputi ruang lingkup penyediaan aplikasi program infrastruktur application programming interface (API) dan host to host network.
“Pencapaian ini menjadi salah satu komitmen BCA Syariah dalam menjaga kerahasiaah, integritas dan ketersediaan informasi Perusahaan,” pungkas Lukman.
Pengamat Perbankan asal Makassar, Rosnaini Daga mengaku masyarakat saat ini was-was memilih bank syariah sebagai opsi menabung ataupun bertransaksi.
“IT-nya harus diperbaiki agar tidak mudah ditembus. Karena tidak mudah mengembalikan trust nasabah,” kata Rosnaini.
Direktur Pascasarjana Institut Bisnis dan Keuangan Nitro ini berharap seluruh bank syariah termasuk BCA Syariah menaruh perhatian serius terhadap keamanan digital.
Dengan begitu, minat masyarakat kembali tumbuh untuk mempercayakan pengelolaan keuangannya melalui bank syariah.
“Harus dapat meyakinkan nasabah bahwa dana yang mereka simpan di bank syariah tetap terjaga keamanannya,” tukasnya.(*)