Panglima Divif 3 Kostrad Pimpin Vaksinasi Meningitis Gratis Serentak

Rabu, 01 November 2023 | 15:23 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM–Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, Mayjen TNI Choirul Anam, SE, MM memimpin vaksinasi meningitis gratis secara serentak kepada anak-anak seluruh keluarga besar TNI di Divisi Infanteri 3 Kostrad yang berlokasi di Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa (31/10/2023).

Vaksinasi serentak dilakukan di seluruh jajaran di wilayah Makassar yaitu Brigif 3/TBS, Yonarmed 6/TMR, Yonarhanud 16/SBC, wilayah Timika Brigif 20/IJK dan Yonif 754/ENK serta wilayah Merauke Yonif 755/Yalet. Pemberian vaksinasi meningitis selaras dengan perayaan bulan vaksinasi meningitis sedunia.

pt-vale-indonesia

“Tugas prajurit TNI terlebih lagi di Kostrad yang harus selalu siap tentunya tidak hanya didukung dengan latihan yang tepat, sarana dan prasarana yang lengkap namun juga akan lebih termotivasi dengan moril yang tinggi. Setiap prajurit akan fokus terhadap tugas apabila keluarganya aman dan sehat. Kita semua pimpinan dalam jajaran divisi 3 kostrad memastikan bahwa generasi cakra, generasi kostrad, anak-anaknya kuat imunitasnya”, ujar Mayjen TNI Choirul Anam, Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad.

Dia menambahkan bahwa kegiatan vaksinasi ini adalah salah satu upaya memastikan bahwa Divif 3 kostrad beserta jajaran peduli kepada keluarga besarnya.

Untuk diketahui meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai lapisan dalam selaput otak dengan gejala seperti panas mendadak, muntah dan kejang.

Apabila tidak segera diatasi maka akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi kesehatan berupa kebutaan, gangguan pendengaran hingga kerusakan permanen otak atau saraf juga dapat menyebabkan keracunan darah yang mengakibatkan kematian.

Meningitis dapat menyerang semua kelompok umur, dimana kelompok umur paling rawan terkena adalah anak-anak. Sekitar 75% kasus meningitis terjadi pada anak dibawah usia <15 tahun menjadi penyebab cukup tinggi angka kematian pada anak. Bakteri penyebab meningitis termasuk streptokokus grup b, e. Coli, haemophilus influenzae tipe b (hib), dan bakteri strep. Berdasarkan Meningitis Research Foundation, setiap jenis organisme penyebab meningitis bisa ditularkan dengan cara yang berbeda, seperti : Menghirup percikan air liur yang terkontaminasi, Kontak langsung dengan air liur saat berciuman serta Kontak dengan feses, binatang, dan makanan yang terkontaminasi. Dilain sisi, di Indonesia sendiri belum ada program dari pemerintah mengenai vaksin meningitis bagi anak-anak. Vaksin meningitis biasa hanya dilakukan saat seseorang akan melaksanakan ibadah haji atau umroh. "Itulah sebabnya vaksin meningitis bagi anak-anak prajurit Divif 3 kostrad jajaran kami rasa perlu dilakukan. Membuat vaksin meningitis sangat penting dan menjadi prioritas program kami. Vaksin meningitis mengandung antigen, untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis," tambah Mayjen TNI Choirul Anam. Sementara dr. Lingga Pradipta, Sp.A, dokter spesialis anak rumah sakit Pelamonia menyebutkan kasus Meningitis per tahun 2016 lebih dari 70,000 kasus sekitar 4000 kasus mengalami kematian. Oleh karena itu kasus meningitis merupakan kasus emergency yang serius sehingga perlu penanganan yang lebih baik. Untuk kasus Meningitis karena termasuk 9 dari 10 kasus kematian pada anak di Indonesia. "Maka saya mengingatkan kepada seluruh Masyarakat Indonesia, mari kita lengkapi vaksin pada anak karena anak kita adalah penerus bangsa Indonesia”, ujarnya. Meningitis masih merupakan salah satu penyakit menular yang belum bisa diatasi dan masih menjadi masalah di negara berkembang termasuk indonesia. Bahkan dari katadata tahun 2016, Indonesia sebagai negara dengan kasus dan tingkat kematian tertinggi di asia tenggara akibat meningitis. Menurut data who tahun 2018 meningitis yang disebabkan oleh bakteri berada pada urutan ke-10 penyebab kematian pada anak dan menjadi salah satu infeksi yang paling berbahaya pada anak-anak. Data vemila 2021 juga menunjukkan angka kejadian meningitis pediatrik di indonesia akan terus meningkat dengan tingkat kematian 18-40 %. Di Indonesia jumlah kasus suspek meningitis pada tahun 2015 sebanyak 339 kasus, pada tahun 2016 sebanyak 279 kasus, dan pada tahun 2017 sebanyak 353 kasus (Kemenkes RI, 2019). Untuk itulah meningitis merupakan penyakit yang harus mendapat prioritas. Untuk diketahui hadir pada kegiatan vaksin ini Edy Purwanto (Pimpinan Wilayah VI Pegadaian), Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Perwakilan dari Kabupaten Gowa, Muhammad Syafaat Surya Admaja S,AP, Camat Bontomarannu. (*)


BACA JUGA