barang bukti yang berhasil diamankan oleh kepolisian setempat

Warga Laporkan Perdagangan Avtur Ilegal di Sulteng, Diduga Berasal dari Makassar

Minggu, 12 November 2023 | 17:20 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM – Belum lama ini, Sulawesi Tengah (Sulteng), tengah ramai dengan penemuan ribuan liter bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah, yang diduga diperdagangkan secara Ilegal ke masyarakat oleh kepolisian setempat. Sabtu, 11 November 2023.

Dari salah satu sumber yang identitasnya ingin dirahasiakan, mengatakan bahwa ribuan liter BBM yang diduga diperdagangkan secara Ilegal itu bukanlah minyak tanah. Melainkan BBM jenis avtur yang kabarnya diangkut dari Makassar kemudian diperdagangkan secara Ilegal di Sulteng.

pt-vale-indonesia

“Itu bukan minyak tanah, tapi avtur. Diambil dari Makassar dan di bawa ke Sulteng untuk dijual ke warga,” kata sumber tersebut.

Sumber tersebut melanjutkan, perdagangan BBM yang diduga jenis avtur ke tengah masyarakat sudah lama terjadi. Oknum pedagang (pelaku) mendapatkan BBM jenis avtur itu dengan harga murah kemudian dijual mahal ke warga.

“Soal dari mana barang ini didapatkan, pasti orang-orang sudah bisa menebak. Oknum membeli barang itu dengan harga murah, kisaran Rp 5000 ribuan kemudian dijual di kisaran Rp 12.000 sampai dengan Rp 13.000 ribu,” lanjutnya.

Dilansir dari berbagai media, dalam penanganan kasus ini. Pihak kepolisian setempat tengah mengajukan pengujian laboratorium untuk mengetahui secara pasti jenis dari BBM yang diduga diperdagangkan secara Ilegal itu.

Disalah satu media juga menyebutkan bahwa Kasatreskrim polres Palu Ajun Komisaris Ferdinand E Numbery membenarkan sumber BBM tersebut berasal dari Makassar.

Hal itu, setelah pihaknya mendapat informasi terkait adanya pasokan BBM ilegal jenis minyak tanah dari Makassar, Sulawesi Selatan masuk ke Palu. Ada dua pelaku yang berhasil diamankan.

Ferdinand menjelaskan, dari pengakuan pelaku. Minyak tanah yang diperoleh secara ilegal dari pemasok berinisial SM asal Makassar.

“Harganya jauh lebih murah dari harga minyak tanah pada umumnya yang disuplai dari Pertamina,” tegasnya.

Ferdinand bilang, saat ini timnya masih melakukan pengembangan dengan memeriksa saksi dari kalangan pembeli dan mengejar pemasok yang berada di Makassar.

“Yang pasti dalam kasus ini masih ada pelaku lain,” tandasnya.(*)


BACA JUGA