DJPPR Ajak ASN Pemprov Sulsel Tingkatkan Literasi Keuangan dan Investasi
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
menyelenggarakan kegiatan “Infest Goes to Local Government & Capacity Building: Literasi Keuangan Negara dan Investasi” pada 8 Mei 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan InFest 2024 (Inclusive Festival) yang
dilaksanakan pada 7 dan 8 Mei 2024 di Kota Makassar. Kegiatan InFest ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada publik khususnya ASN di Pemprov Sulsel tentang cara Pemerintah mengelola APBN serta bagaimana penggunaan dana APBN secara efektif untuk
memberi manfaat kepada masyarakat dan mencapai pembangunan yang adil di seluruh negeri. inFest Goes to Local Government dan Capacity Building Literasi Keuangan Negara dan
Investasi yang diselenggarakan di ruang Aula BPSDM Sulsel juga menjadi bagian dari upaya pengenalan instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel Seri Sukuk Tabungan ST012 yang sedang ditawarkan kepada masyarakat mulai 26 April s.d 29 Mei 2024.
Pada kegiatan Infest tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayan dan
Risiko, Ubaidi Socheh Hamidi dalam sambutannya memberikan gambaran fungsi APBN dan kinerja pembiayaan APBN di awal tahun 2024. Ubaidi mengatakan bahwa pembiayaan
merupakan bagian dari APBN yang memegang peranan penting dalam mendukung pelaksanaan APBN.
“Kebijakan umum pembiayaan utang yaitu mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri
dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap,” jelas Ubaidi.
“Secara khusus dari
sisi mata uang, komposisi utang Pemerintah sebagian besar berdenominasi Rupiah dengan proporsi 71,09% (per 31 Maret 2024). Dari sisi jenis instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN dengan proporsi mencapai 88,05% (per 31 Maret 2024),” lanjut Ubaidi.
SBN memiliki fungsi strategis bagi sistem keuangan, terutama karena sifatnya yang aman dan
menguntungkan. SBN dapat menjadi pilihan investasi terbaik di tengah tekanan pasar keuangan dan ketidakpastian ekonomi. Pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan pribadi dan investasi melalui SBN Ritel dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan ASN serta memperkuat kontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.”
Narasumber pada kegiatan InFest Goes to Local Government dan Capacity Building Literasi
Keuangan Negara dan Investasi adalah Kepala Subdirektorat Pengembangan Pengelolaan Pembiayaan DJPPR, Erwin Ginting, Kepala Subdirektorat Peraturan dan Analisis Hukum Keuangan Syariah DJPPR, Nana Riana, dan rekan muda DJPPR sekaligus Certified Financial
Planner, Adhi Wicaksono, yang dimoderatori oleh Widyaiswara Madya, Sarifuddin.
Adapun Kepala BPSDM Sulsel, Muhammad Jufri, dalam
sambutan membuka kegiatan menyampaikan bahwa pemahaman yang baik tentang literasi
keuangan dan investasi sangat diperlukan bagi ASN dalam mengelola keuangan pribadi dan
keluarga.
“Diharapkan kegiatan serupa dapat diperluas bagi ASN di Pemprov Sulsel termasuk kalangan Guru sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas ASN yang ada,” lanjut Jufri.
Acara ini mencakup materi yang sangat relevan, termasuk penjelasan mengenai pengertian dan fungsi APBN dalam pembangunan nasional, strategi pembiayaan APBN, serta
dampaknya terhadap pembangunan di tingkat nasional dan regional.
Selain itu, peserta diperkenalkan pada SBN Ritel sebagai instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, serta kiat-kiat pengelolaan keuangan pribadi yang efektif.
Harapannya, kegiatan ini akan menghasilkan peningkatan pemahaman ASN tentang peran
APBN dalam pembangunan dan strategi pengelolaan keuangan pribadi, kesadaran akan pentingnya investasi dalam SBN Ritel, serta pengembangan keterampilan dalam merencanakan dan mengelola keuangan pribadi. (*)