Vale Indonesia Kenalkan Penerapan Good Mining Practices ke Tenaga Pendidik Loeha Raya
LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM — Tak hanya memberikan materi di dalam ruangan, peserta guru juga berkesempatan melihat langsung proses belajar mengajar dan fasilitas TK-SMA yang ada di Yayasan Pendidikan Sorowako. Peserta bahkan diajak mengunjungi Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) Sawerigading Wallacea. Hal ini tentu sebagai upaya edukasi dan memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat langsung proses pembibitan dan perawatan tanaman sebelum siap untuk ditanam.
PT Vale memperkenalkan penerapan good mining practices ke tenaga pendidik, agar mereka setelah kembali bisa mendapatkan pengetahuan tentang penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bagaimana mengajarkan siswa berkarakter dengan belajar dari lingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan prinsip PT Vale yang mengedepankan 3P (Profit, People, Planet).
Kepala Sekolah SDN 273 Masiku, Surianto menyampaikan kesannya usai mengunjungi Taman Kehati PT Vale. Dia mengatakan telah mendapat pandangan yang memukau tentang persiapan untuk penanaman kembali bibit-bibit di lokasi tambang. Selain itu, kunjungan ini disebutnya kesempatan yang langka.
“Melihat berbagai jenis tanaman yang disiapkan untuk penghijauan, termasuk buah-buahan, merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi kami. Inisiatif untuk mengembalikan kehidupan pada tanah yang tergundul dengan menanam kembali bibit-bibit dari Nursery adalah langka yang sangat positif,” katanya.
“Kami sangat menikmati kunjungan ini dan berharap akan ada kesempatan untuk belajar lebih lanjut tentang upaya-upaya PT Vale dalam menjaga lingkungan di masa yang akan datang. Semoga kunjungan seperti ini dapat terus berlanjut, dan kami dapat terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Director Environment & Permit Zainuddin menuturkan, sejak awal PT Vale telah menyiapkan lokasi Nursery untuk memastikan ketersediaan bibit secara berkelanjutan. Sehingga bisa mendukung program penghijauan kembali area bekas tambang.
Selain itu juga ada Arboretum di Taman Kehati sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai berbagai macam pohon dan tanaman endemik di Sulawesi Selatan yang perlu kita lestarikan bersama.
“Upaya ini tidak hanya tentang mengembalikan lahan ke keadaan semula, tetapi juga tentang memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan. Dia berharap melalui kunjungan ini para guru akan membantu menyebarkan pesan-pesan pelestarian lingkungan kepada anak-anak didik mereka,” tuturnya.
Zainuddin menambahkan, kesadaran lingkungan bukanlah sekadar ideologi, tetapi sebuah komitmen nyata yang harus dihayati dan diterapkan oleh semua pihak, termasuk perusahaan dan institusi pendidikan. Melalui kolaborasi seperti workshop ini, kita dapat membangun masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup kita.(*)