Bangun Kualitas Masyarakat Luwu Timur, Kepala BKKBN Apresiasi Penuh Kontribusi PT Vale Indonesia

Kamis, 13 Juni 2024 | 14:31 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM – Jangkau daerah perbatasan, Kepala BKKBN dokter Hasto didampingi Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus dr. Fajar Firdawati dan jajaran BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan kunjungi lokasi pelayanan KB di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, Rabu (12/07/2024).

Dalam giat bertema ‘Fasilitasi dan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Wilayah Perbatasan’ tersebut, dokter Hasto mengapresiasi setinggi-tingginya PT. Vale Indonesia, Tbk yang ada di Sorowako atas kontribusinya dalam Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana BKKBN (Bangga Kencana). Bahwa sudah sejak 50 tahun yang lalu memiliki kepedulian yang besar terhadap kemajuan masyarakat.

pt-vale-indonesia

“Kalau suatu saat Sumber Daya Alam (SDA) itu habis maka maunya Sumber Daya Manusia (SDM) sudah hebat-hebat semuanya. Saya yakin dengan kepeduliannya, 38 desa yang menjadi binaan PT Vale, saya juga mendengar beasiswa yang diberikan Pak Bupati 20 milyar untuk anak-anak sekolah di Luwu Timur, luar biasa ini adalah keseriusan terhadap masalah kualitas SDM,” puji dokter Hasto.

Kemudian dirinya juga berpesan kepada PT Vale bahwa penting sekali untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. “Betul-betul kalau di Luwu Timur ini punya PT Vales dan punya Sumber Daya Alam yang luar biasa melimpah, dalam hati saya sangat optimis bahwa SDM kita akan unggul,” tambah dokter Hasto.

Ia berharap nantinya Luwu Timur dapat menjadi Center of Excellent, contoh perkembangan kemajuan. Mengambil contoh Singapura yang tidak memiliki nikel, batubara, dan hutan, tetapi disanalah orang berbondong-bondong belajar mengenai SDA. “Saya merinding melihat di Palopo dan Luwu ini fakultas kedokterannya saja ada dua, ini saya tidak temukan di tempat lain. Luar biasa, dan semua infrastrukturnya juga bagus,” ujar dokter Hasto.

Menurut dokter Hasto, kualitas SDM selain cerdas dan sehat, masyarakat jangan lupa soal stunting. Ia menjelaskan bahwa hubungan stunting dan KB sangat erat. “Karena kalau jarak anaknya terlalu dekat, maka risiko stuntingnya tinggi. Kalau jaraknya kurang dari dua tahun maka kemungkinan stunting besar. KB fungsinya agar jarak kelahirannya 3 tahun,” jelasnya.

Dalam pelayanan KB ini, bahkan diikuti oleh sekitar 20 lebih pasien yang didatangkan dari Morowali Utara, ada KB implan dan juga IUD. “Hari ini kebaikan dan manfaat tidak hanya untuk masyarakat Luwu Timur, tapi juga Morowali Utara. Tentu difasilitasi PT Vale yang luar biasa,” ucap dokter Hasto.

Selain masalah kesehatan badan, dokter Hasto juga mengingatkan pentingnya kesehatan mental dengan slogan ‘Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya’. Banyak anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya, sehingga pada akhirnya kurang sehat mentalnya.

“Saya sangat bangga atas kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pihak PT Vale, dan masyarakat yang terus mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Wilayah Luwu Timur. Semoga dengan terusnya dilakukan upaya ini mampu menurunkan prevalensi stunting di Luwu Timur ke depannya,” kata dokter Hasto.

Bupati Luwu Timur, Budiman mengatakan bahwa ada dukungan alokasi anggaran untuk kegiatan yang memiliki sumber dana alokasi khusus, alat dan obat kontrasepsi di fasilitas kesehatan, serta permintaan darurat pada gudang alokon BKKBN Sulsel. Juga digunakan untuk insentif 128 kader PPKBD dan 453 sub PPKBD. Terdiri dari Dinas Kependudukan dan KB sebesar Rp14,5 milyar, dan DAK non fisik dari BKKBN Pusat sebesar Rp6,7 milyar, kemudian dari APBD murni Rp4,7 milyar.

“Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pelayanan KB, pada BKPSDM dianggarkan pelatihan pada tenaga bidan yaitu pelatihan kontrasepsi teknologi update. Tahun lalu 40 orang, tahun ini direncanakan 60 orang,” jelas Budiman.

Pemerintah daerah yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah tersebut, mengucapkan terimakasih serta selalu berharap agar sinergi kemitraan lintas sektor yang telah dibina selama ini dapat diteruskan. Terutama untuk meneruskan dan meningkatkan pelayanan keluarga berencana yang berkulitas.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Vale yang sudah berusia 56 tahun, sudah ada sebelum Luwu Timur. Di 38 desa ada CSR sehingga saya berharap dengan anggaran yang masuk bisa betul-betul tepat guna. Tahun ini di lain program ada anggaran tunai 300 juta, 30 persen untuk intervensi spesifik dan sensitif percepatan penurunan stunting di desa. Terdapat anggaran Rp1 milyar per desa di luar alokasi dana desa,” papar H. Budiman.

Prestasi Luwu Timur, menjadi kabupaten yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia terbaik sebesar 75,84 untuk seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan, di luar kota Palopo, kota Makassar, dan kota Parepare. “Laju pertumbuhan ekonomi Luwu Timur naik 9,66 persen,” kata Budiman.

Bupati Budiman bersama PT Vale dan beberapa perusahaan di Luwu Timur, berkomitmen untuk membangun ruang-ruang terbuka hijau sebagai bagian dari membangun Luwu Timur tanpa menggunakan APBD. “Kami juga memberikan beasiswa untuk anak-anak kami sebesar 4 juta per tahun untuk anak berprestasi dan keluarga kurang mampu,” tukasnya.

Dokter Hasto didampingi Bupati Luwu Timur dan jajarannya juga sempat mengunjungi lokasi program sanitasi air bersih sumur bor bantuan CSR dari PT Vale Indonesia, Tbk yang bertempat di Kecamatan Wasuponda. (*)


BACA JUGA