Harga Telur Turun dan Stok Beras Aman di Gowa Jelang Iduladha

Jumat, 14 Juni 2024 | 16:13 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Menjelang Hari Raya Idul Adha, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gowa memantau harga dan stok bahan pokok di pasar-pasar tradisional. Hasilnya, harga daging sapi lokal mengalami kenaikan Rp5.000 per kg dari Rp120.000 menjadi Rp125.000.

“Secara keseluruhan masih aman, hanya saja memang ada kenaikan harga pada daging sapi lokal yang sebelumnya Rp120 ribu per kg menjadi Rp125 ribu per kg,” ungkapnya.

pt-vale-indonesia

Kemudian untuk komoditas telur mengalami penurunan harga, dimana sebelumnya Rp55 ribu per rak, kini menjadi Rp50 ribu hingga Rp52 ribu per rak. Sementara cabai, beras, minyak, bawang merah dan bawang putih masih dikisaran harga normal.

“Justru telur itu turun Rp3 hingga Rp5 ribu per rak. Alhamdulillah jelang Iduladha ini masih sangat terpantau aman,” jelasnya.

Terkait ketersediaan stok, khususnya komoditas beras, dapat dipastikan akan cukup hingga tiga bulan ke depan. Baik yang ada di Gudang Bulog Pallangga maupun di Bulog Manggarupi, termasuk pada harganya yang masih normal. Dimana untuk harga beras medium Rp12 ribu per kg, premium Rp14,5 ribu per kg.

“Kita tadi ke gudang Bulog stok masih aman hingga 2 hingga 3 bulan ke depan,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dalam High Level Meeting Provinsi Sulsel telah meminta ke depan Gowa diusulkan dan dijadikan rujukan harga berlaku. Pasalnya dari dulu hingga saat ini Gowa mengikut di Kota Makassar, sementara Gowa merupakan salah satu daerah sentra produksi dan pemasok utama di kota Makassar.

“Terkait perhitungan harga berlaku, kami mengusulkan agar Kabupaten Gowa juga  dijadikan rujukan harga berlaku, bukan hanya ikut terus di Makassar. Kami yakin dan percaya jika Gowa juga dilakukan atau jadi rujukan harganya lebih murah, karena kita yang jadi pemasok dan suplai Makassar selama ini. Kita adalah sentra produksi, tidak mungkin kita yang sentra produksi harganya lebih tinggi. Oleh karena itu ke depan semoga Gowa juga dijadikan rujukan harga berlaku,” tambah Adnan.(*)


BACA JUGA