XL Axiata Usung Efektivitas Operational Technology Didukung Private Network-Industrial IoT untuk Industri Mineral dan Migas
JAKARTA, GOSULSEL.COM – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui XL Axiata Business Solutions (XLABS) berkomitmen mendukung digitalisasi di sektor Pertambangan Mineral serta Pertambangan Minyak dan Gas (Migas).
Untuk itu pula, XLABS terus konsisten mengenalkan pemanfaatan solusi untuk optimalisasi Operational Technology melalui Private Network dan teknologi Internet of Things (IoT) kepada para pelaku di sektor tersebut. Solusi digital tersebut sangat cocok untuk diterapkan di Industri Tambang Mineral dan Migas, di mana perusahaan dituntut untuk meningkatkan produktivitas melalui otomasi, dan di saat yang bersamaan juga diharapkan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan keamanan operasional.
Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto, mengatakan industri Pertambangan Mineral dan Migas merupakan salah satu sektor industri yang menjadi fokus XLABS dalam mengenalkan penerapan layanan digitalisasi. Saat ini layanan telah dimanfaatkan beberapa perusahaan tambang besar, antara lain PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Pamapersada Nusantara.
“Kemampuan kami dalam menyediakan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia berkualitas untuk menangani digitalisasi sektor tambang dan migas akan mampu meningkatkan kinerja pelaku industri di sektor ini. Dukungan bagi sektor pertambangan dan migas ini selaras dengan upaya XL Axiata untuk mewujudkan visi menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia, termasuk dalam menjadi penyedia layanan ICT yang terpercaya bagi korporasi dan masyarakat. Serta terus konsisten untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dan #jadilebihbaik,” jelasnya.
Feby menambahkan, Private Network merupakan konektivitas dengan karakteristik yang tidak dimiliki oleh infrastruktur jaringan pada umumnya dengan tingkat realibilitas serta keamanan yang tinggi. Private Network ini memiliki kecepatan yang tinggi sehingga sangat sesuai untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat latensi yang rendah. Dengan Private Network akan sangat cocok untuk digunakan untuk industri pertambangan dan migas, di mana perusahaan dituntut untuk meningkatkan tingkat produktifitas dan efisiensi biaya melalui teknologi operasional maupun teknologi industrial IoT di antaranya dengan asset surveillance, situational awareness monitoring hingga optimalisasi jaringan untuk kebutuhan komunikasi hybrid (private dan public). Hal ini juga memungkinkan karyawan tidak perlu pergi ke daerah-daerah yang berbahaya sehingga meningkatkan keselamatan kerja.
Implementasi private network dapat dioptimalkan untuk pemanfaatan penerapan teknologi operasional maupun teknologi industrial IoT sebagai berikut :
· Meningkatkan kualitas komunikasi di lapangan menjadi lebih baik dan cepat sehingga meningkatkan situational awareness yang lebih tinggi
· Komunikasi yang mendukung mission critical sehingga mempercepat respon dan pengambilan keputusan
· Predictive analytic untuk meningkatkan masa hidup aset dengan memasang sensor-sensor IoT, serta predictive maintenance untuk pencegahan dini bencana
· Protective equipment operation technology untuk meningkatkan keamanan kerja
· Penggunaan drone untuk melakukan monitoring di area berbahaya sehingga meningkatkan tingkat keselamatan karyawan
· Penggunaan teknologi autonomous vehicles untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya operasional
Didukung juga oleh Huawei Indonesia, keseriusaan XLABS dalam menyediakan layanan untuk sektor migas antara lain ditunjukkan dalam pemeran dalam rangka Rapat Kerja Bidang Teknologi Informasi (TI) Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas di Bali, 12-14 Juni 2024. Pada ajang tersebut, XLABS mengenalkan layanan digitalisasi untuk sektor tambang dan migas. Ajang ini dihadiri para pemangku kepentingan di Industri Migas, dari mulai kalangan regulator hingga perwakilan dari perusahaan-perusahaan penyedia layanan teknologi informasi dan digitalisasi, termasuk XLABS.
Raker tahun ini mengusung tema “Penerapan Artificial Intelligence (AI) dan Pengamanan Infrastruktur Informasi Vital untuk Mendukung Pencapaian Target Hulu Migas”. Mengutip laman skkmigas.go.id, SKK Migas memandang pemanfaatan teknologi informasi di industri hulu migas terus berkembang pesat. Beberapa KKKS telah menerapkan teknologi AI dan Operational Technology (OT). Teknologi ini terbukti sangat membantu dalam berbagai aspek, termasuk meningkatkan potensi cadangan baru, mencegah Lost Production Opportunity (LPO), serta meningkatkan dan menjaga Health, Safety, and Environment (HSE).
Dalam era digitalisasi ini, pengamanan Infrastruktur Informasi Vital menjadi sangat penting. Serangan siber yang bisa mengganggu operasional hulu migas harus diantisipasi dengan sistem keamanan yang kuat. Semua fasilitas dan data yang kita kelola adalah aset vital negara. Oleh karena itu, keamanan teknologi informasi harus terus diperkuat.Dalam kesempatan tersebut, SKK Migas juga meluncurkan dua program kerja terkait teknologi informasi, yaitu Pengembangan Sistem Plan of Development (POD) online dan Pengembangan Sistem Work, Program & Budget (WP&B) online.
Raker TI 2024 menjadi momentum penting bagi industri hulu migas Indonesia untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan kerja sama yang erat antara SKK Migas, KKKS, dan para penyedia layanan teknologi, diharapkan industri hulu migas Indonesia dapat semakin maju dan memberikan manfaat maksimal bagi negara. (*)