Tanggap Kekeringan, Arunesia dan Abu Darda Salurkan Ribuan Liter Air Bersih di Maros
MAROS, GOSULSEL.COM — Musim kemarau panjang berdampak pada kurangnya pasokan air bersih di beberapa wilayah di Kabupaten Maros. Dua lembaga sosial Arunesia dan Abu Darda terus berusaha menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ketua Arunesia mengatakan hampir setiap harinya mendistribusikan ribuan liter bantuan air bersih untuk warga yang membutuhkan. Ribuan liter air bersih tersebut hampir setiap hari didistribusikan ke Kecamatan Maros Baru dan Bontoa.
“Kami dari Arunesia berkolaborasi dengan Abu Darda Indonesia dan disupport oleh Yayasan Haji Kalla, berusaha rutin menyalurkan bantuan air bersih secara gratis kepada warga terdampak kekeringan,” kata Ketua Arunesia M. Yusuf kepada awak media, Sabtu, (28/09/2024).
Harapannya agar bantuan air bersih yang disalurkan ini bisa membantu meringankan beban warga yang terdampak kekeringan.
“Kami menggunakan satu unit armada berkapasitas 5000 ribu liter. Kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya kami dalam memastikan pasokan air bersih untuk warga,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan panjang akibat kemarau ekstrem. M. Yusuf mengungkapkan, droping air bersih kali ini menyasar di kecamatan yang berada di pesisir utara Kabupaten Maros.
“Dari data yang kami peroleh di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa ini memiliki penduduk sebanyak 3020 jiwa. Dan memang Desa ini merupakan salah satu wilayah yang tidak memiliki sumber air tawar,” jelasnya.
Sementara itu, sekretaris Desa Ampekale Muhammad Ansar mengaku sangat mengapresiasi distribusi bantuan air bersih ini. Menurutnya, krisis air bersih di desanya sudah terjadi sejak Agustus 2024 lalu.
“Terima kasih banyak, perhatian dan kepedulian seperti ini sangat dibutuhkan warga kami. Mengingat wilayah ini merupakan pesisir yang setiap tahunnya langganan kekeringan. Bukan tidak ada air hanya saja kondisinya sangat asin dan tidak layak konsumsi,” terangnya.
Untuk Kabupaten Maros sendiri, memiliki empat wilayah Kecamatan yang mengalami kekeringan, antara lain Marusu, Maros Baru, Lau dan Bontoa. Kesemua wilayah ini terletak di pesisir Kabupaten Maros.(*)