Gaya Hidup Masyarakat Beralih ke Pertamax Berkat MyPertamina
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Aplikasi MyPertamina membawa perubahan positif terhadap perilaku masyarakat khususnya dalam penggunaan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi.
Irfandi sudah mulai terbiasa menggunakan BBM Pertamax sejak kehadiran aplikasi MyPertamina.
Di SPBU COCO 71.902.02, Jalan Gatot Subroto Makassar, Rabu (30/10/2024), dia melakukan transaksi pengisian 2 liter Pertamax hanya berbekal aplikasi MyPertamina di smartphone merek Xiaomi Redmi 12 miliknya.
“Kalau tidak bawa uang tunai, ini justru bagus,” katanya.
Dia juga merasa cukup dengan hanya mengisi 2 liter BBM Pertamax untuk kendaraan jenis skuter matik Yamaha Aerox yang dibelinya pada tahun 2021 itu. Konsumsinya lebih irit daripada memakai Pertalite.
“Bisa dua hari baru habis. Dulu saya pakai Pertalite belum cukup dua hari habis mi padahal jaraknya (berpergian) sama ji,” jelas Irfandi.
Belum lagi, BBM Pertamax selalu tersedia di SPBU mana saja. “Pernah ke Sidrap, antrian panjang sekali tunggu Pertalite setiap ada SPBU saya lihat. Kalau Pertamax sisa isi,” ucapnya.
Idris Tajannang juga merasakan kemudahan dalam pembayaran melalui aplikasi MyPertamina. “Tinggal kasih lihat saja aplikasi ta’, baru na scan. Kalau uang tunai susah karena ambil lagi di dompet,” ungkapnya.
Idris merupakan pemakai BBM Pertamax sejak tahun 2014. Tetapi dia baru memakai aplikasi MyPertamina pada tahun 2023 kemarin karena tertarik dengan promo yang ditawarkan.
“Terus ada poin didapat. Saya kumpul poinnya biar bisa ditukar sama diskon di toko-toko,” ucapnya.
Dia pun berharap aplikasi MyPertamina terus dikembangkan. Idris ingin promo yang dihadirkan lebih banyak sehingga memanjakan para penggunanya.
“Jangan hanya di momen tertentu saja promonya kalau bisa setiap hari tapi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” tutup Idris.
MyPertamina, Upaya Tranformasi Bisnis Melalui Digitalisasi
Pertamina terus melakukan upaya tranformasi digital melalui empat langkah, di antaranya Digital Marketing, Digital Sales, Digital Customer Care, dan Digital Business Model Innovation.
MyPertamina merupakan transformasi digital Sales. Melalui aplikasi ini, Pertamina menawarkan kemudahan seperti pembayaran non tunai atau cashless dan penawaran menarik untuk pelanggan.
Tren penggunaan aplikasi MyPertamina terus meningkat. Per Oktober 2024, jumlah pendaftar sudah mencapai 235.844 kendaraan hanya untuk wilayah Sulawesi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, MyPertamina disukai karena beragam promo yang ada sehingga mengubah mindset masyakarat untuk beralih ke BBM non subsidi.
“Banyak promo menggunakan aplikasi MyPertamina, contohnya promo diskon beli produk non subsidi Pertamina,” ucap Fahrougi saat dihubungi, Senin (28/10/2024).
Bagi pelanggan setia, Fahrougi melanjutkan aplikasi MyPertamina memberikan reward atau penghargaan. Setiap transaksi pembelian produk Pertamina apa saja mendapatkan poin yang ditukarkan dengan berbagai hadiah.
“Poin tersebut bisa ditukar untuk mendapatkan merchandise Pertamina atau produk partner lainnya. Bisa menghadiahkan teman atau keluarga evoucher MyPertamina,” jelasnya.
Selain itu, pengguna bisa mengetahui lokasi SPBU terdekat, informasi harga terbaru produk dan event Pertamina, Pertamina Delivery Service, dan masih banyak lagi melalui MyPertamina.
Dukungan Mengalir untuk Transformasi Digital MyPertamina
Gelombang dukungan terhadap program digitalisasi melalui aplikasi MyPertamina itu datang dari berbagai kalangan, salah satunya DPRD Kota Makassar.
Anggota DPRD Makassar, Farid Rayendra berharap program digitalisasi lewat aplikasi MyPertamina terus memudahkan masyarakat mendapatkan BBM.
“Digitalisasi harus menjadi solusi, bukan menjadi penghambat bagi masyarakat untuk mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara,” katanya.
Dengan animo masyarakat yang sudah mulai beralih ke produk Pertamina yang non subsidi, menurutnya, Pertamina Patra Niaga sukses membuat penyaluran BBM tepat sasaran.
“Patut diapresiasi. Kalau bisa terus disosialisasikan karena masih ada warga menengah ke atas pakai BBM subsidi,” pungkas Farid. (*)