Jubir Millenial INiMI: Kami Mau Menang Nyata, Bukan Menang Survei Pesanan
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Aldy Rafzanjani Thamrin, yang ditunjuk sebagai Juru Bicara (Jubir) Millenial Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi (INiMI), menanggapi secara santai hasil survei yang baru-baru ini banyak beredar.
Aldy menyatakan bahwa pihaknya menginginkan kemenangan yang nyata di lapangan, bukan kemenangan di survei yang sering kali dipesan pihak tertentu untuk membentuk opini publik.
Menurutnya belakangan ini banyak survei yang terkesan hanya menjadi alat bagi pihak tertentu untuk menciptakan kesan popularitas sementara.
Survei semacam itu kerap dimanfaatkan untuk membentuk opini bahwa kandidat tertentu sedang unggul, meskipun belum tentu mencerminkan kenyataan di lapangan.
“Survei pesanan sering kali bertujuan menciptakan persepsi bahwa kandidat tertentu sudah pasti menang. Ini bisa mengaburkan pandangan masyarakat, seolah-olah kandidat lainnya tidak punya peluang,” ungkap pemuda lulusan Universitas Bosowa tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa tim pemenangan paslon INiMI tidak ingin terjebak dalam permainan citra semu semacam itu.
“Kami berkomitmen untuk berfokus pada program-program nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan sekadar membangun persepsi melalui survei-survei pesanan,” tandasnya.
“Kemenangan yang kami perjuangkan adalah kemenangan yang diakui oleh rakyat, bukan yang sekadar dipoles melalui angka survei,” tambahnya.
Pemuda berusia 26 tahun itu menjelaskan bahwa pihaknya lebih memilih untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, mendengar langsung aspirasi mereka, dan menyosialisasikan visi-misi dari paslon nomor urut 3, Indira-Ilham, secara langsung.
Dengan cara ini, mereka yakin bisa menunjukkan bahwa kandidat mereka siap bekerja untuk membawa keberlanjutan dan perubahan nyata bagi Makassar, bukan hanya sekadar mencari popularitas di atas kertas.
Aldy percaya bahwa publik sudah semakin cerdas dalam menyikapi hasil survei. Mereka berharap masyarakat memilih berdasarkan program dan kualitas kandidat, bukan berdasarkan hasil survei yang bisa jadi telah dipesan untuk tujuan tertentu.
“Kemenangan yang kami incar adalah kemenangan yang tulus dari suara rakyat, bukan dari opini yang dibentuk lewat survei-survei sementara,” tutup Aldy.(*)