Mitra Bukalapak dan Bank Indonesia Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Pelaku UMKM Sulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) dari Bukalapak, kembali mengadakan acara berjejaring untuk ratusan pemilik warung dan agen pulsa anggota Komunitas Juwara di Sulawesi Selatan (Sulsel). Acara kopi darat bertajuk “NGObrol PIntar: Mariki Silaturahmi Bareng Bank Indonesia (NGOPI)” ini berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel untuk meningkatkan literasi keuangan digital (khususnya dalam penggunaan QRIS), Cinta Bangga Paham Rupiah serta bahaya Judi Online.
Komunitas Juwara, yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak, merupakan jaringan kios, agen pulsa, dan pemilik warung terbesar di Indonesia, dengan anggota mencapai lebih dari 130,000 di lebih dari 50 kota dan kabupaten di seluruh negeri. Bersama Komunitas Juwara, Mitra Bukalapak secara rutin memberdayakan para pemilik warung dan agen pulsa melalui program edukasi daring dan kopi darat yang diadakan secara luring di berbagai kota. Sepanjang tahun 2024, program ini telah sukses diselenggarakan di Sidoarjo, Bekasi, Pekanbaru, Medan, Solo, Yogyakarta, dan Bandung, dengan total peserta mencapai lebih dari 2,000 pemilik warung dan agen pulsa di seluruh Indonesia.
Acara NGOPI pada 9 November 2024 ini menandai puncak dari program #MarikiPakaiQRIS, yang telah dijalankan selama enam bulan oleh BI Sulsel dan Mitra Bukalapak. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai keuangan digital kepada pemilik warung dan kios pulsa Mitra Bukalapak, khususnya dalam penggunaan QRIS dan produk virtual lainnya, guna mempermudah transaksi dan memperbesar skala usaha mereka. Selama enam bulan program berlangsung, pembayaran melalui QRIS di warung/ kios Mitra Bukalapak Sulsel mencapai lebih dari 120,000 transaksi dengan total omset lebih dari Rp18 Milyar.
“Dengan memahami penggunaan QRIS, pemilik warung dan kios pulsa dapat berkesempatan untuk menaik kelaskan usahanya. Dibekali pengetahuan literasi digital dan keuangan, termasuk bahayanya judi online, para pemilik warung juga bisa menjadi agen inklusi keuangan di lingkungannya, sehingga pemahaman literasi digital semakin merata di Indonesia,” ujar Edy Kristianto, Deputi Direktur BI Sulsel.
Acara NGOPI kali ini juga menghadirkan program edukatif seperti Juwara Belajar, yaitu sesi pelatihan langsung tentang penggunaan QRIS dan fitur keuangan digital, serta Juwara Bercerita, sesi berbagi pengalaman dari pemilik warung yang sukses menggunakan layanan keuangan digital. Selain itu, ada kilas balik program #MarikiPakaiQRIS untuk menilai dampak QRIS pada bisnis UMKM di Sulsel. Acara ini juga dimeriahkan oleh penghargaan untuk mitra berprestasi, kuis, dan doorprize menarik.
Ekspansi Produk Virtual bagi UMKM Sulsel
Mitra Bukalapak melalui program Komunitas Juwara turut aktif memberikan pelatihan untuk membantu pemilik warung memanfaatkan layanan keuangan digital. Dengan demikian, QRIS dan Kirim Uang diharapkan menjadi pilihan utama dalam transaksi harian di UMKM, yang pada akhirnya meningkatkan inklusi keuangan di berbagai daerah di Indonesia.
“Komitmen Mitra Bukalapak adalah untuk mendorong pemerataan literasi digital dan keuangan bagi pemilik warung di seluruh Indonesia melalui program-program komunitas yang kami jalankan. Kolaborasi dengan institusi seperti Bank Indonesia memperkuat upaya ini, sehingga pemilik warung tidak hanya dapat mengembangkan usahanya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen pembayaran digital dan keuangan yang mudah diakses oleh masyarakat sekitarnya, sehingga inklusi keuangan pun semakin merata,” ujar Monica Chua, VP of Public Relation Bureau Bukalapak.
Dari Kios Sederhana Jadi Agen Keuangan Digital
Di sesi Juwara Bercerita dalam acara NGOPI kali ini, Nurlaela Desi atau yang akrab disapa Desi, membagikan kisahnya mentransformasi usahanya. Sejak 2021, Desi berhasil mentransformasi warungnya di Makassar menjadi lebih dari sekadar kios pulsa. Berkat penggunaan QRIS dan layanan keuangan seperti Kirim Uang dan Tarik Tunai melalui aplikasi Mitra Bukalapak, bisnis Desi pun mengalami peningkatan omset hingga 3 kali lipat.
Sebagai warung pertama di dekat Universitas Hasanuddin, “Kios Dila” milik Desi menjadi pelopor inklusi keuangan digital di lingkungannya. Memperkenalkan QRIS tidak mudah bagi Desi, tetapi ia terus mengedukasi pelanggan agar nyaman bertransaksi. Hasilnya, warungnya menjadi lebih modern dan ramai dikunjungi.
Selain menyediakan pulsa dan paket data untuk mahasiswa, Desi juga mengedukasi pelanggan baru tentang cara bertransaksi digital dengan QRIS. “Banyak pelanggan, terutama ibu-ibu, yang awalnya tidak paham dan takut uangnya tidak masuk atau terkena penipuan. Dengan pengetahuan dari program Komunitas Juwara, saya mengajarkan mereka cara bertransaksi digital yang aman, seperti memeriksa notifikasi secara berkala,” kata Desi.
Ditambah inisiatif seperti promo gratis biaya admin, layanan warungnya kini menjadi solusi praktis bagi kebutuhan finansial komunitas sekitar, bahkan menginspirasi pemilik kios lain untuk turut meningkatkan layanan digital mereka.
Hasilnya Desi dapat membiayai pendidikan adik-adiknya hingga lulus kuliah—mewujudkan dampak positif tak hanya bagi bisnisnya, tetapi juga bagi keluarga dan komunitas yang ia layani.(*)