Cabup Sulsel Danny Salahkan Wali Kota Pendahulu, IAS: Harusnya DP Jelaskan Kerja Apa 10 Tahun Tangani Banjir

Selasa, 12 November 2024 | 17:39 Wita - Editor: adyn - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wali Kota Makassar 2 periode, 2004–2009 dan 2009–2014, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) buka suara perihal pernyataan Calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024 sekaligus Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang terkesan menyalahkan para wali kota pendahulunya yang salah menerapkan tata ruang.

Danny Pomanto, sapaan akrabnya menyebut banjir yang selalu terjadi di Kota Makassar saat musim hujan selama 10 tahun dirinya menjabat wali kota, bukan merupakan bencana hidrometeorologi.

pt-vale-indonesia

“Itu bukan bencana hidrometeorologi, tapi itu kesalahan tata ruang yang diterapkan oleh para pendahulu saya,” kata Cagub 01 Danny Pomanto, saat menjawab pertanyaan Cagub 02, Andi Sudirman, pada Debat Terbuka Kedua Pilkada Sulsel, di Hotel Claro, Minggu (10/11/2024).

Pernyataan Danny itu dilontarkan menjawab pertanyaan Cagub 02 Andi Sudirman, bagaimana mengatasi banjir di wilayah perkotaan, utamanya Kota Makassar.

Menurut Danny, saat awal menjabat dia terkejut karena ada areal yang seharusnya dipergunakan untuk menampung air menjadi lokasi perumahan.

“Makanya pada awal menjabat saya kampanye: jangan beli rumah di tempat air menetap. Makanya banjir di Makassar ini bukan bencana hidrometeorologi karena justru orang datangi tempat air,” kata Danny.

IAS mengatakan, 10 tahun lalu, saat baru terpilih, Danny Pomanto ditemani IAS pergi meninjau titik-titik banjir di Makassar.

Artinya, tegas IAS, sejak 10 tahun lalu, Danny paham dua hal, pertama di mana titik-titik banjirnya, dan kedua kepastian bahwa setiap tahun banjir akan berpotensi terjadi.

“Tapi kelihatannya, sejak 10 tahun itu, boleh jadi tidak tersentuh. Maka cara paling sederhana adalah melemparkan tanggung jawab kepada pemimpin yang lalu-lalu,” tutur IAS kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).

“Anggaplah kalau benar (meskipun sama sekali tidak benar) itu kesalahan pemimpin lalu, tapi sebagai pemimpin 10 tahun, apa yang sudah DP perbuat,” tanyanya lebih lanjut.

Seharusnya, kalau DP sudah melakukan sejumlah terobosan soal banjir, jelaskan ke publik apa yang sudah dilaksanakan.

Tapi kalau memang tidak kerja apa-apa, memang paling sederhana dan mudah menyalahkan pemimpin lalu dan masyarakat yang salah lokasi beli rumah.

Menurut IAS, pernyataan tersebut justru menunjukkan dan semakin terang benderang bahwa Danny Pomanto pemimpin yang tahunya hanya bisa menyalahkan.

“Menyalahkan pemimpin lalu, menyalahkan bawahan, menyalahkan lembaga survei, menyalahkan cuaca. Semua salah di mata DP. Boleh jadi hanya DP yang paling benar saat ini,” ungkapnya. (*)


BACA JUGA