Calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, saat tampil sebagai pembicara utama dalam rangkaian acara Management Festival (Man Fast) sekaligus perayaan Milad ke-25 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEM) Bongaya, Kamis (14/11/2024)

Pasca Debat, Ilham Fauzi Diundang Bicara UMKM di STIEM Bongaya

Kamis, 14 November 2024 | 18:52 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dalam rangkaian acara Management Festival (Man Fast) sekaligus perayaan Milad ke-25 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEM) Bongaya, calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Fauzi, tampil sebagai pembicara utama dengan mengangkat isu penting tentang pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kamis (14/11/2024).

Dihadiri oleh mahasiswa, serta pelaku UMKM muda, acara ini menjadi momen bagi Ilham untuk menyampaikan komitmennya terhadap pengembangan sektor UMKM di Makassar.

pt-vale-indonesia

Apalagi penampilan Ilham Ari Fauzi saat debat publik kedua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (13/11/2024) kemarin, betul-betul mencuri perhatian publik. Pemaparannya dianggap sangat relevan dan tidak mengumbar janji berlebihan.

Pada kesempatan Man Fest tersebut, Ilham menyampaikan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian kota. Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah, baik melalui akses modal, pelatihan, hingga pemasaran, untuk mendorong UMKM lebih berkembang.

“UMKM tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri. Pemerintah harus menjadi pendukung utama untuk sektor ini, karena UMKM berperan dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Pengusaha Harus Hindari Gengsi untuk Sukses di Sektor UMKM

Dalam kesempatan tersebut, Ilham mengajak para pelaku UMKM untuk menjalankan usaha mereka tanpa gengsi. Menurutnya, gengsi sering kali menjadi penghambat bagi pengusaha untuk meraih keberhasilan, terutama di tingkat pemula.

“Banyak pengusaha yang terlalu fokus pada penampilan atau ingin cepat terlihat sukses, padahal dalam dunia UMKM yang penting adalah ketekunan dan konsistensi. Jangan gengsi memulai dari bawah atau melakukan pekerjaan sendiri,” tegas Direktur PT Dirga Marga Sakti (2018-2021) ini.

Ia menambahkan bahwa menghindari gengsi adalah langkah penting bagi pengusaha untuk fokus pada peningkatan kualitas produk dan layanan. Dalam pandangannya, kesuksesan akan datang jika pelaku UMKM mau bekerja keras dan tidak terjebak pada gengsi atau status.

Ilham berharap para mahasiswa dan pengusaha muda bisa mengambil pelajaran dari banyak contoh wirausahawan sukses yang memulai dari bawah dan tetap rendah hati sepanjang perjalanan mereka.

Visi Digitalisasi dan Modernisasi UMKM Makassar

Sebagai bagian dari visinya, Ilham juga menggarisbawahi pentingnya digitalisasi UMKM agar dapat bersaing di era global. Ia menyampaikan rencananya untuk mengembangkan program Inkubator Bisnis untuk mendampingi UMKM agar memudahkan memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Memberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pelaku UMKM.

“Di era digital ini, UMKM harus bergerak cepat agar tidak tertinggal. Jangan gengsi untuk belajar hal baru, terutama dalam hal digitalisasi dan pemasaran online. Saya ingin pemerintah hadir sebagai fasilitator yang menyediakan akses ke platform digital dan pelatihan bagi para pelaku usaha,” ujar pemuda yang akrab disapa Daeng Tayang ini.

Menurut Ilham, digitalisasi akan meningkatkan daya saing UMKM dan membantu mereka mencapai pangsa pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga berencana menyediakan akses internet gratis di sentra-sentra UMKM agar pelaku usaha lebih mudah terhubung dengan pasar digital.

Kemudahan Akses Modal dan Regulasi yang Mendukung

Menanggapi pertanyaan mahasiswa tentang kendala modal, Ilham menyampaikan rencananya untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan.

Ia akan mengupayakan akses permodalan dengan bunga rendah serta mengembangkan program pinjaman mikro bagi UMKM pemula.

Hal ini bertujuan agar lebih banyak pelaku usaha kecil dapat memperoleh modal tanpa terbebani persyaratan berat.

“Banyak pelaku UMKM yang memiliki potensi besar namun terkendala oleh modal. Penting bagi pemerintah untuk memberikan kemudahan agar mereka bisa berkembang. Dan yang terpenting, para pengusaha muda harus mengutamakan kerja keras dan ketekunan daripada gengsi untuk mendapatkan hasil maksimal,” kata Ilham.

Sambutan Positif dari Mahasiswa dan Pelaku UMKM

Acara Man Fast ini, yang juga menjadi bagian dari perayaan Milad Stiem Bongaya ke-25, mendapat respon positif dari mahasiswa dan pelaku UMKM.

Mahasiswa menyampaikan apresiasi terhadap pemaparan Ilham yang dinilai sangat relevan dan realistis. Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi dengan nasihat Ilham untuk menghindari gengsi dalam berwirausaha.

“Kak Ilham mengingatkan kita untuk fokus pada proses, bukan gengsi. Ini sangat memotivasi saya untuk memulai usaha tanpa takut dianggap remeh. Kami juga sudah melihat kualitas kak Ilham saat debat kemarin, sungguh luar biasa dan betul-betul paham akan keresahan anak muda,” ungkap salah seorang mahasiswa yang juga pelaku UMKM.

Para pelaku UMKM yang hadir juga menyatakan harapannya terhadap program-program yang disampaikan oleh Ilham.

Mereka berharap agar bantuan modal, pelatihan digital, dan dukungan pemasaran yang dijanjikan bisa segera diwujudkan demi memperkuat sektor UMKM di Makassar.

Makassar Menuju Kota Ramah UMKM

Dalam semangat perayaan Milad ke-25 STIEM Bongaya, Ilham Ari Fauzi menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan usaha yang ramah bagi UMKM.

Dengan visi pemberdayaan UMKM melalui akses permodalan, digitalisasi, serta semangat menghindari gengsi dalam berbisnis, Ilham berharap dapat membawa Makassar menjadi kota yang inklusif, inovatif, dan penuh peluang bagi pengusaha muda yang ingin berkembang.(*)


BACA JUGA