Kolaborasi Chaidir Syam dan Sudirman Sulaiman Revitalisasi Potensi Wisata Desa di Maros
MAROS, GOSULSEL.COM — Desa wisata merupakan konsep yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan kebudayaan masyarakat lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Desa wisata juga dapat menjadi alternatif yang tepat bagi pariwisata massal.
Di Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, misalnya. Selama pemerintahan Chaidir Syam telah melakukan perubahan besar sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Chaidir Syam mendorong revitalisasi pengelolaan kawasan wisata dengan mengkolaborasikan anggaran yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) senilai Rp8 miliar. Itu Sebagai wujud perhatian terhadap pemerataan pembangunan.
“Berkat sinergitas yang dibangun pemerintah berhasil mewujudkan UNESCO Global Geopark. Salah satu kawasannya, yakni Rammang-Rammang,” kata Chaidir, Sabtu (16/11/2024).
Ia mengatakan, bahwa kolaborasi anggaran di era pemerintahan Andi Sudirman menjabat Gubernur sangat membantu masyarakat hingga di desa.
“Program yang dirancang oleh Pak Andi Sudirman sangat membantu desa kita, termasuk di Maros. Seperti bantuan revitalisasi Rammang-Rammang yang berdampak oleh ekonomi desa,” jelasnya.
Dirinya juga berharap, pembangunan berkelanjutan di Sulsel bersama Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi. “Kami harap mudah-mudahan pak Andi Sudirman kembali memimpin Sulsel dan menjalankan program yang dibutuhkan masyarakat. Sudah jelas membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa,” ungkapnya.
Ketua PokDarwis Hutan Batu Rammang-rammang, H Jamaluddin juga mengakui hal itu. “Bantuan keuangan Rp8 Miliar yang masuk ke Rammang-Rammang, sudah jelas membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat di Rammang-Rammang dan pengunjung bisa menikmati pembangunannya,” jelasnya.
Dengan revitalisasi itu, memberikan dampak geliat sektor wisata dan perekonomian masyarakat sekitar.
Diketahui, UNESCO telah menetapkan Geopark Maros Pangkep resmi menjadi Pangkep UNESCO Global Geopark. Hal ini berdasarkan keputusan yang diambil pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di kota Paris, Prancis, 24 Mei 2023 lalu.(*)