Gelar AMBFxSSIF, Bank Indonesia Gaet 30 Buyer dari Berbagai Negara Berinvestasi di Sulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM —Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak 30 buyer atau investor dari berbagai negara untuk membeli produk dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dan menjajaki peluang investasi.
Anging Mammiri Business Fair (AMBF) x South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2024 menjadi momentum BI Sulsel memperkenalkan sejumlah produk Sulsel kepada para buyer atau investor tersebut yang dipamerkan para pelaku usaha lokal.
Acara ini berlangsung selama dua hari di Hotel Claro Makassar pada 20-21 November 2024. .
Adapun 30 buyer dari berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, dan India, sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI), untuk pembelian produk Sulsel serta peluang investasi. Total nilai kesepakatan mencapai Rp9,5 triliun.
“Produk yang diminati meliputi bahan baku makanan seperti rumput laut, kelapa, hingga produk-produk UMKM. Ini menunjukkan potensi besar Sulsel sebagai pusat perdagangan dan investasi,” ujar Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda, saat pembukaan acara, Rabu (20/11/2024).
Menurut Rizky, kegiatan ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Sulsel, sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam dua hari penyelenggaraan, tercatat 13 MoU terkait ekspor dengan nilai USD 5,87 juta atau sekitar Rp91,1 miliar.
Selain itu, peluang investasi senilai Rp9,5 triliun disepakati, termasuk dalam sektor industri dan infrastruktur.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh, yang meresmikan acara, mengapresiasi langkah BI Sulsel dan Pemprov Sulsel, dalam memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha lokal dengan investor internasional.
“Sulsel memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, budaya, dan kesehatan. Ini adalah tempat ideal bagi investor untuk berinvestasi,” kata Zudan.
Ia menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang ramah, dengan mempersingkat proses perizinan, dan menghilangkan hambatan administratif. “Kami ingin investor merasa dimuliakan. Jika ada pejabat yang mempersulit, laporkan ke saya,” tegasnya.
Bank Indonesia bersama Pemprov Sulsel juga memfasilitasi kunjungan lapangan bagi investor, untuk melihat langsung potensi daerah.
Salah satunya adalah kunjungan ke pabrik pengolahan rumput laut di Kabupaten Bone.
“Upaya ini menunjukkan komitmen Sulsel, untuk menyajikan peluang investasi nyata kepada investor global,” ujar Rizky.
AMBF x SSIF 2024 tidak hanya berfokus pada investasi besar, tetapi juga mendukung UMKM melalui berbagai kegiatan, seperti business matching export, one-on-one meeting, dan bazaar UMKM.
Sebanyak 30 exhibitor mempresentasikan produk unggulan mereka, kepada para buyer dan investor. Acara ini diharapkan, dapat menciptakan persepsi positif tentang iklim investasi di Sulsel, sekaligus memperluas jaringan perdagangan internasional.
Dengan dukungan penuh pemerintah dan BI, Sulsel optimistis mampu menarik lebih banyak investasi di masa mendatang, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (*)