OJK: Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, Hanya Gali Lobang Tutup Lobang
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kalangan guru saat ini paling banyak terjerat pinjaman online alias pinjol. Angkanya mencapai 42 persen.
Data itu dihimpun oleh riset No Limit Indonesia pada tahun 2021. OJK menyebut jumlah tersebut masih relevan sampai tahun 2024.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman mengatakan, alasan guru mengajukan pinjol kebanyakan karena ingin menutupi hutang lain atau gali lobang tutup lobang.
“Alasan ini banyak sampai ada 1.433 orang termasuk guru,” katanya beberapa waktu yang lalu.
Kemudian, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) berada di peringkat kedua sebagai kalangan yang banyak terjerat pinjol dengan angka 21 persen.
“Di bawahnya ada ibu rumah tangga 18 persen, karyawan 9 persen, dan pedagang 4 persen,” tambah Darwisman.
Adapun alasan mereka melakukan pinjaman online beragam selain gali lobang tutup lobang. Ada karena kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah, dana pinjol bisa cair lebih cepat, dan memenuhi kebutuhan gaya hidup.
“Biasanya memang mereka ini butuh dana cepat apalagi disaat mendesak jadi pinjol adalah solusinya,” ucap Darwisman.
Dia berharap masyarakat bisa dengan bijak menggunakan pinjol. “Segera lunasi utang karena hutang tetap harus dibayar,” tutup Darwisman.(*)