OJK Sulselbar Gencar Edukasi Literasi-Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Target 3.706 Desa Dijangkau
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Melalui progam LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU (LAYARKU), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) terus gencar memberikan edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T).
OJK Sulselbar menargetkan bisa menjangkau 3.706 desa di wilayah Sulselbar termasuk pulau yang masuk 3T. Adapun rinciannya, 556 desa di periode 2023, 1.668 desa di periode 2024, dan 1.482 desa pada 2025 mendatang.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, program ini terjalin berkat kolaborasi OJK dengan pelaku industri jasa keuangan di wilayah 3T Kepulauan yang tergabung dalam program LAYARKU. Dan kini berhasil memberikan edukasi ke masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan strategi yang tepat, serta kolaborasi, dan sinergi. Di bantu perangkat informasi dan digitalisasi, serta media sosial kami bisa mengakses bahkan sampai di daerah-daerah 3 T kepulauan,” ungkapnya beberapa waktu yang lalu.
Melihat jangkauan yang cukup luas tersebut, Darwisman berharap OJK dapat memberikan dampak positif untuk mengenalkan produk atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan kepada masyarakat. Dalam pengimplementasian progam LAYARKU, OJK juga melibatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Industri Jasa Keuangan (IJK).
Darwisman menjelaskan, jauhnya jangkauan akses Program LAYARKU ke wilayah 3T juga menjadi bentuk upaya dalam memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor diseluruh kabupaten dan kota di wilayah Sulselbar. Termasuk pada keterlibatan tenagamarketing, mantri, dan Account Officer (AO) yang secara massif memberikan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakathingga ke tingkat pedesaan.
“Implementasi kegiatan ini selain dalam bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dan perangkat desa juga dengan mengoptimalkan duta literasi keuangan sebanyak 4.800 orang atau yang menjadi mahasiswa KKN di wilayah tersebut,” katanya.
Dalam realisasi progam LAYARKU ini pun berhasil disambut baik oleh masyarakat, hingga pemerintah daerah dan pemerintah desa atau kelurahan.
Hal ini terlihat dari capaian desa sasaran yang melebihi target. Misalnya, pada 2023 dari 556 desa yang ditargetkan berhasil menjangkau 560 desa atau terealisasi 100,72 persen.
Kemudian, di periode 2024 atau tahun ini dari 1.668 desa yang ditargetkan telah menjangkau 1.024 desa atau dengan capaian 61,39 persen. (*)