Unibos Tambah Dua Guru Besar di Awal Tahun 2025
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Universitas Bosowa (Unibos) kembali menambah dua guru besar pada awal tahun 2025. Dua profesor yang dikukuhkan adalah Prof Seri Suriani dan Prof Zulkifli Maulana.
Prof Seri Suriani dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Management Keuangan dan Prof Zulkifli Maulana, MP di Bidang Ilmu Budidaya Pertanian dan Perkebunan.
Keduanya dikukuhkan di Balai Sidang 45, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (20/1/2025).
Guru Besar Bidang Ilmu Management Keuangan, Prof. Dr. Seri Suriani mengangkat orasi ilmiah mengenai “Revolusi Finansial Berbasis Driving Cost Efisiensi dalam Memaksimalkan Pertumbuhan dan Keberlanjutan UMKM”
Prof Dr Seri menjelaskan jika Konsep Revolusi Finansial dalam Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan dan UMKM serta mampu mendorong Pertumbuhan dan Keberlanjutan Usaha.
Dimana Revolusi finansial melakukan transformasi besar-besaran dalam sistem keuangan melalui penggunaan teknologi modern, seperti fintech (teknologi finansial), blockchain, digitalisasi pembayaran, dan otomatisasi proses keuangan.
“Konsep ini dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan, baik untuk perusahaan besar maupun UMKM,” ucapnya
Sebagai Guru Besar di bidang Manajemen Keuangan, ia merekomendasikan Revolusi finansial yang merupakan solusi penting
untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapi perusahaan dan UMKM.
“Dengan meningkatkan akses pembiayaan, efisiensi operasional, dan diversifikasi pendapatan, konsep ini mendukung
pertumbuhan usaha secara signifikan. Selain itu, melalui transparansi,” ucapnya.
Prof. Dr. Seri juga mengatakan jika
inklusi keuangan, dan dorongan untuk praktik bisnis yang berkelanjutan, revolusi finansial membantu perusahaan dan UMKM mencapai keberlanjutan jangka panjang.
“Keberhasilan ini hanya dapat tercapai jika pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat bekerja sama menciptakan ekosistem yang mendukung,” ucapnya.
Efisiensi biaya bukan hanya alat bertahan, tetapi juga landasan bagi suatu bisnis untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi pada perekonomian.
“Saya mengajak kita semua untuk
mewujudkan revolusi finansial dan menjadikan efisiensi sebagai budaya dan keberlanjutan sebagai tujuan, agar suatu bisnis UMKM dapat bersaing di tingkat global dan menjadi pilar ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Guru besar Bidang Ilmu Budidaya Pertanian dan Perkebunan, Prof Zulkifli Maulana, mengatakan dirinya mengangkat penelitian mengenai Potensi Keanekaragaman Genetik Padi Berdasarkan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphism DNA) dan Identifikasi Gen Ketahanan Terhadap Genangan dan Kekeringan.
Hasil analisis keragaman dengan penanda RAPD kata Prof Zulkifli, menempati 18 aksesi padi lokal ke dalam empat kluster. Kluster pertama terdiri atas pare Ambo, pare Birrang, pare Kobo, pare Lalodo. Kluster kedua terdiri atas pare Pinjan.
Kluster ketiga terdiri atas pare Bau,
pare Pallan, pare Mansur, pare Salle, pare Rogon, pare Lambau, pare Solo, pare Kamida, pare Pulu Mandoti, pare Tallang, pare Lotong, pare Lea. Kluster keempat terdiri atas pare Bumbungan.
“Hasil identifikasi ketahanan gen terhadap genangan dengan menggunakan primer AEX1 F/R memperlihatkan bahwa aksesi padi lokal memiliki ketahanan gen terhadap genangan,“ ucapnya.
Prof Zulkifli memgemukakan jika adanya ketahanan gen terhadap genangan. Hasil identifikasi ketahanan gen terhadap kekeringan dengan menggunakan primer RM20A dan RM228 memperlihatkan bahwa aksesi padi lokal memiliki ketahanan gen terhadap kekeringan.
Rektor Unibos, Prof Batara Surya mengatakan pengukuhan ini akan menginspirasi para dosen untuk segera menjadi guru besar ke depan.
Menurut Prof Batara, ada dua indikator utama yang dinilai, yaitu Pemenuhan syarat khusus dalam hal ini karya ilmiah yang di publikasikan pada jurnal international bereputasi (terindeks scopus dan WoS).
“Lalu syarat tambahan dalam bentuk hasil
penelitian dan luaran yang dihasilkan,” tuturnya. (*)