![](https://gosulsel.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250209-WA0194-726x416.jpg)
Tingkatkan Kesadaran K3, Pelindo Gelar Awareness untuk TKBM-TK Bagasi Pelabuhan Makassar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan mendata bahwa sebanyak 80% kecelakaan yang terjadi atau gangguan kesehatan, lebih disebabkan karena human error atau kesalahan manusia itu sendiri.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Jayadi Nas saat memberikan sambutan pada “Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)” kepada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan Tenaga Kerja (TK) Bagasi Pelabuhan Makassar.
![PT Vale Indonesia pt-vale-indonesia](https://gosulsel.com/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-27-at-11.04.15-AM.jpeg)
Kegiatan awareness K3 yang digelar di Ruang Rapat Lantai 7 Kantor Pelindo Regional 4 di Makassar pada pekan lalu ini, menghadirkan pembicara yaitu Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel Rizal Amin, dan Fungsional Pengawasan Ketenagakerjaan Ahli Madya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Giawan Lussa.
Jayadi Nas mengatakan bahwa persoalan keselamatan dan kesehatan kerja adalah modal utama kita sebagai pekerja. “Dan data yang ada menyebutkan bahwa 80% kecelakaan yang terjadi atau gangguan kesehatan, lebih disebabkan karena human error atau kesalahan manusia itu sendiri. Apakah karena capek, ataukah karena terlalu menganggap enteng sesuatu pekerjaan sehingga SOP (Standar Operasional Prosedur) tidak dijalankan,” ujarnya.
Oleh sebab itu lanjut dia, disamping harus taat SOP, di sisi lain juga jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Jadi, keselamatan dan kesehatan kerja adalah hak mendasar, modal utama kita sebagai pekerja.”
“Makanya pekerja di bidang bongkar muat, selain menjaga keselamatan barang yang dibongkar dan menjaga keselamatan bagaimana proses penempatannya, juga harus menjaga diri Anda dari segala kemungkinan yang terjadi. Harus taat dengan persyaratan SOP-nya dan jangan teledor,” pesannya.
Dia mengapresiasi Manajemen Pelindo yang telah menggagas dan melakukan kegiatan berkaitan dengan Bulan K3 atau Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. “Ini adalah suatu aktivitas rutin yang dilakukan setiap tahun, tapi di perusahaan bisa kapan saja melakukan sosialisasi. Bagaimana memberikan pengetahuan, membangun kesadaran, dan mendewasakan setiap insan Pelindo untuk senantiasa menjaga keselamatan dan kesehatan kerja,” tukas Jayadi Nas.
General Manager Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin menuturkan bahwa seluruh pekerja dan insan Pelindo harus memiliki kesadaran dan betul-betul memperhatikan tentang K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja terutama di lingkungan perusahaan.
Menurut dia, Pelabuan Makassar terbuka untuk kapal-kapal internasional. “Jadi, standar yang ditetapkan juga harus standar internasional. Dan memang sangat ketat. Mungkin menurut yang lainnya kita terlalu lebay, tapi memang sudah begitu standar yang harus diterapkan. Terutama jika kita berada di pinggir dermaga, wajib untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap, harus menggunakan helm, rompi atau life jacket dengan benar.”
Dia menambahkan bahwa pihaknya betul-betul konsen dengan K3. “TKBM dan TK Bagasi adalah juga bagian dari kami untuk mendukung perusahaan supaya bisa tetap eksis. Dan setiap ada accident atau kecelakaan yang terjadi, harus dilaporkan,” tegas Iwan.
Awareness tentang K3 ini lanjut dia, bukan hanya sekadar mandatory, tetapi juga harus menjadi kebiasaan kita bersama.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, penguatan kapasitas sumber daya manusia ini bisa meningkatkan lagi, terutama produktivitas kita. Dan kita tetap menjadi pelabuhan yang betul-betul membanggakan. Karena sejak dulu Pelabuhan Makassar sudah menjadi pelabuhan internasional, maka sekarang pun kita harus tetap jadikan sebagai pelabuhan internasional,” pungkas Iwan.
Terpisah, Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi K3 ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh pekerja pelabuhan.
“Keselamatan dan kesehatan kerja adalah prioritas utama kami. Dengan adanya kegiatan awareness ini, kami berharap para TKBM dan TK Bagasi semakin memahami pentingnya aspek K3 dan mampu menerapkannya secara konsisten dalam operasional sehari-hari,” ujar Abdul Azis.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang menyatakan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya keselamatan kerja.
Pelindo sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi penggerak sektor logistik nasional berkomitmen untuk terus menggelar program-program edukasi dan pelatihan serupa guna mendukung terciptanya budaya kerja yang aman dan produktif di lingkungan pelabuhan. (*)