
Super Apps Bale, Layanan Gratis BTN dalam Genggaman
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Notifikasi Bale dari smartphone milik Afril Ashima (29) berbunyi. Dia baru ingat harus membayar tagihan KPR subsidi untuk rumahnya di Zarindah Garden Pattlassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat itu, gajinya sebagai tenaga honorer di Pemerintah Kabupaten Gowa juga sudah masuk. Hanya butuh tiga menit, Afril sudah melunasi cicilan bulanannya sebesar Rp920.000.

Afril memperlihatkan cara bayar KPR subsidi melalui Bale. Dia tinggal masuk di kategori all menu kemudian pilih pembayaran pinjaman. Informasi sisa cicilan rumahnya juga tertera lengkap, dia sudah membayar 69 bulan untuk masa tenor 180 bulan atau 15 tahun.
“Bisa dilihat sudah berapa yang lunas cicilan sama saldo pinjaman berapa,” ujar Afril sambil memperlihatkan aplikasi Bale saat ditemui di salah satu kafe di Makassar, Kamis 6 Februari 2025.
Pembayaran tagihan tersebut bebas dari biaya admin. Tidak hanya KPR, namun berlaku untuk semua transaksi apapun seperti tagihan PDAM.
“Ini yang bikin bagus untuk nasabah seperti saya,” kata Afril.

Afril adalah nasabah BTN sejak tahun 2019. Dia mengajukan KPR subsidi di Zarindah Gardeng Pattalassang yang merupakan perumahan milik pengembang PT Zarindah Perdana.
Sebelum berubah nama menjadi Bale, Afril sudah menggunakan aplikasi BTN Mobile. Bila dibandingkan, menurut Afril, BTN sudah jauh lebih baik dengan menghadirkan Bale.
“Karena sudah banyak fiturnya yang bagus. Saya bisa bayar tagihan apapun di sini termasuk KPR,” jelasnya.
Menariknya, kata Afril, adalah Bale tidak hanya sekadar aplikasi pembayaran. Nyatanya super apps itu juga dapat mengajukan KPR subsidi.
“Ada fitur cari properti lalu bisa mengajukan KPR di BTN Properti,” ucapnya.
Super apps bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memang beda dari yang lain. Nasabah begitu dimanjakan, Afril pun mengaku senang.
“Tidak ada kendala sejauh ini pakai Bale, cocok sekali dengan saya,” tutup Afril.
BTN Luncurkan Super Apps Bale untuk Jawab Kebutuhan Nasabah
Pada 9 Februari 2025 lalu, BTN meluncurkan super apps bernama Bale sekaligus merayakan hari ulang tahun ke-75. Peluncuran yang berlangsung di Jakarta itu dihadiri langsung Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait, dan Direktur Utama PT BTN (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu.

BTN tidak mau ketinggalan dari sejumlah bank-bank BUMN lain untuk meluncurkan super apps. Bedanya, Bale lebih efisien, setidaknya itu yang dirasakan Afril sebagai pengguna.
Region Head BTN Wilayah Sulawesi Maluku Papua (Sulampua), Bagus Hendri Setiawan mengapresiasi nasabah yang sudah menggunakan Bale. Sejatinya super apss itu dihadirkan agar nasabah lebih aktif bertransaksi secara non tunai.
“Kami mendorong akuisisi nasabah aktif bertransaksi melalui peluncuran retail deposit war room dengan win back untuk nasabah yang tidak aktif,” ujarnya kepada Gosulsel saat dihubungi via telepon, Sabtu 8 Februari 2025.
Bale menawarkan tiga program ungglan yaitu bale be free, bale unlock your world, dan bale 3S (Santai, Santap, Sehat).
Untuk bale be free, kata Bagus, nasabah dapat membayar tagihan apapun tanpa biaya tambahan seperti biaya admin. Program ini jadi pembeda dengan super apps lain.
“Jadi bebas biaya admin pada transfer BI-fast, pembelian token, pembelian pulsa, pembayaran PDAM, dan top up saldo e-wallet,” ujar Bagus.

Sementara program lainnya seperti bale 3S (Sehat, Santai, Santap) menawarkan program diskon sebesar 30 persen di merchant pilihan BTN di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan.
“Untuk bale unlock your world merupakan program cashback pada saat melakukan tarik tunai ataupun transaksi di luar negeri menggunakan contactless debit BTN,” jelas Bagus.
Program Bale ini terbilang sukses. Sebanyak 2,3 juta nasabah BTN sudah menjadi pengguna Bale pada tahun 2024. Hampir semua pengguna didominasi oleh kalangan milenial yang terbiasa melakukan transaksi dengan menggunakan mobile banking.
“Dan 108 ribu khusus Sulampua pada tahun 2024,” ucap Bagus.
BTN juga mencatat peningkatan hampir 43 persen year-on-year (yoy) di saldo tabungan menjadi Rp16,76 triliun dari sebelumnya Rp11,66 triliun. Sedangkan, saldo eDepo melonjak 103,84 persen yoy menjadi Rp5,3 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun, dan saldo merchant naik 58,6 persen yoy menjadi Rp2,49 triliun dari sebelumnya Rp1,57 triliun.
Bagus memprediksi pengguna Bale akan terus bertambah seiring programnya yang semakin diminati seperti pengajuan dan pembayaran KPR, serta tagihan bebas biaya admin.
“Karena sudah bertumbuh 88,217 sampai Januari 2025 secara nasional dan telah bertumbuh 9,316 khusus Sulampua. Ini akan terus meningkat tiap bulannya,” tutupnya.
Dukung Program Tiga Juta Rumah
BTN mendorong digitalisasi perbankan untuk menyukseskan program tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dengan kemudahan pengajuan KPR melalui Bale, BTN ingin menyalurkan kredit pembiayaan perumahan kepada masyarakat lebih banyak lagi.
Konsistensi BTN dalam penyaluran KPR sudah tidak diragukan. Sejak berdiri pada 10 Desember 1976, BTN sudah menjadi pemain utama penyaluran kredit pembiayaan rumah baik subsidi maupun non subsidi.
Data terakhir pada tahun 2024 di Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BTN kembali di urutan pertama dengan menyalurkan kredit pembiayaan untuk 1.518 unit rumah.
Direktur BTN, Nixon LP Napitupulu pun menegaskan, komitmen perseroan untuk mendukung program tiga juta rumah.
“BTN sudah menegaskan komitmennya mendukung upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam penyediaan rumah rakyat melalui program 3 juta rumah,” kata Nixon di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pengguna Bale sebagian besar merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) seperti Afril. BTN melihat pentingnya MBR untuk mendapatkan rumah pribadi yang layak huni.
Untuk itu, BTN mengandalkan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), untuk memudahkan MBR dalam mendapatkan pembiayaan KPR subsidi.
FLPP merupakan program pemerintah yang memberikan dukungan pembiayaan untuk MBR. Skema KPR subsidi ini dikelola Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI bersama perbankan salah satunya BTN.
Program ini memberikan bunga rendah dan cicilan yang terjangkau, sehingga masyarakat dengan penghasilan terbatas dapat memiliki rumah.
Melalui skema FLPP, BTN telah berhasil menyalurkan KPR subsidi sebanyak 114.853 57,34 dari 200.300 unit rumah atau 57,34 persen kepada MBR selama tahun 2024. Berikut dengan nilai FLPP yang tersalurkan sebesar Rp14.111.613.973.501 triliun dari Rp24.577.186.993.214 triliun.
Namun, Nixon berharap insentif lain yang digelontorkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PKP dapat mendorong peningkatan permintaan kredit perumahan.
Adapun insentif itu di antaranya perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan pelonggaran rasio loan-to-value (LTV) yang memudahkan KPR tanpa uang muka hingga akhir 2025, serta penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,75 persen pada 2025.
“Kami berharap stimulus ini dapat mendorong pertumbuhan lebih cepat lagi di sektor perumahan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik,” pungkas Nixon. (*)