
Milad Nobel Indonesia ke-26 Diwarnai Pelantikan Guru Besar Ilmu Manajemen
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Peringatan Dies Natalis Nobel Indonesia Institute ke-26 pada Selasa (25/02/2025), sekaligus menjadi kado terindah bagi seluruh civitas akademika. Sebab, Prof Ahmad Firman dikukuhkan secara resmi menjadi Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Hotel Swiss Belinn, Jl. Boulevard.
Prosesi pengukuhan dilakukan secara sakral oleh Rektor Nobel Indonesia Institute, Badaruddin didampingi oleh Ketua Senat Nobel Indonesia, Muhammad Hidayat.

Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Indonesia, Mutiawan M. Handaling menjelaskan, peringatan hari jadi Nobel Indonesia menjadi kado terindah di usia ke 26 kali ini. “Ini menjadi kado terindah bagi institusi kami cintai ini, karena sejatinya sudah lama kami menanti ada Dosen yang bisa meraih gelar sebagai guru besar,” terangnya.
Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada seluruh tenaga pendidik lingkup Nobel yang terus memberikan seluruh energi, hingga gagasannya sehinga terus bersama-sama hingga detik ini. Olehnya, ia mendorong kepada seluruh pihak agar tak hentinya untuk bekerja keras, bekerja ikhlas dan kerja cerdas.
“Kami selalu punya catatan diinternal kami, tidak ada gunanya teknologi jika SDMnya tidak melek teknologi. Jadi saya harap teman-teman terus mengupgrade dirinya dalam konteks teknologi, supaya kita tidak ketinggalan dengan kampus lainnya. Dan mari bersaing secara sehat untuk menjadikan ini motivasi, supaya bisa bergerak maju bersama,” tandasnya.
Diketahui, dalam pidato pengukuhan Guru Besar, Prof Ahmad Firman membawakan materi bertajuk “Penciptaan Nilai Organisasi Sebuah Perspektif dan Keberlanjutan”.
“Mari kita semua untuk menjadikan penciptaan nilai sebagai paradigma utama dalam setiap aspek kehidupan organisasi. Mari kita ubah cara pandang kita, bahwa nilai organisasi tidak hanya diukur dari seberapa besar keuntungan finansial yang dihasilkan, tetapi juga dari sejauh mana organisasi memberikan dampak positif bagi masyarakat, melestarikan budaya, dan menjaga lingkungan.
“Penciptaan nilai bukan hanya sebuah konsep abstrak, tetapi sebuah tanggung jawab moral yang harus kita jalankan. Sebagai akademisi, praktisi, dan pemimpin, kita memiliki peran besar untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini terintegrasi dalam setiap keputusan strategis organisasi. Tidak ada alasan untuk menunda. Perubahan dimulai dari langkah kecil, dan setiap langkah yang kita ambil hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik,” kata Prof. Ahmad Firman dalam pidatonya.(*)