Tabungan Emas Pegadaian Diprediksi Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April

Selasa, 22 April 2025 | 15:49 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL.COM – PT Pegadaian memprediksi peningkatan signifikan dalam jumlah transaksi pada produk Tabungan Emas menjelang akhir April 2025. Pegadaian mencatat adanya tren pertumbuhan yang cukup tajam dalam transaksi emas digital selama bulan berjalan.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menjelaskan, transaksi Tabungan Emas menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Menurutnya, jika dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian yang sebelumnya berada di kisaran Rp 380 miliar, saat ini nilainya telah mencapai sekitar Rp1,5 triliun.

pt-vale-indonesia

“Selama April 2025 ini, transaksi Tabungan Emas Pegadaian mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat. Rata-rata transaksi Rp 380 miliar kini menjadi Rp 1,5 triliun. Kami juga optimistis hingga akhir April transaksi ini akan meningkat hingga menjadi 10 kali lipat,” kata Damar beberapa waktu yang lalu.

Selain peningkatan pada transaksi Tabungan Emas berbasis digital, permintaan terhadap emas dalam bentuk fisik juga mengalami kenaikan. Penjualan tersebut berlangsung melalui gerai Galeri 24, yang merupakan anak usaha Pegadaian yang fokus pada sektor produksi dan distribusi emas batangan maupun emas perhiasan.

Damar menyampaikan bahwa tren kenaikan permintaan tidak hanya terbatas pada wilayah tertentu, tetapi juga terjadi secara merata di berbagai cabang Galeri 24 di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya minat yang konsisten dari masyarakat terhadap produk investasi berbasis emas, baik dalam bentuk digital maupun fisik.

Sebagai informasi, selama periode 8 hingga 13 April 2025, Galeri 24 sudah mencatat penjualan lebih dari 250 kilogram emas batangan dan lebih dari 6 kilogram emas perhiasan. Angka ini merefleksikan peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk investasi berbasis logam mulia.

Menurut Damar, perubahan perilaku konsumen dalam memilih instrumen investasi turut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang sedang mengalami ketidakstabilan. Ia menyebut bahwa faktor seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu penyebab meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap emas sebagai bentuk perlindungan nilai aset.

“Emas sering kali disebut investasi safe haven karena menjadi instrumen investasi yang relatif stabil meski kondisi pasar sedang bergejolak, karena selain likuiditas yang tinggi, emas juga tahan terhadap inflasi untuk menjaga nilai aset,” ujarnya.

Damar juga menyatakan bahwa saat ini emas dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang paling aman di tengah ketidakpastian global, terutama dengan adanya proyeksi kenaikan harga emas dalam waktu dekat. Ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keamanan transaksi digital di Pegadaian karena didukung oleh ketersediaan emas fisik yang memadai.

“Pegadaian menerapkan sistem 1:1 untuk layanan transaksi emas, dimana ketika ada permintaan transaksi Cicil Emas maupun Tabungan Emas oleh nasabah, maka Pegadaian telah menyiapkan persediaan emas secara fisik sejumlah gram yang ditransaksikan,” tutup Damar. (*)

Tags:

BACA JUGA