
Pegadaian Komitmen Penuhi Kebutuhan Masyarakat Terhadap Investasi Emas
JAKARTA, GOSULSEL.COM – PT Pegadaian berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap investasi emas. Produk investasi logam mulia itu saat ini semakin digandrungi karena harganya yang relatif stabil.
Melalui Galeri 24, anak usaha Pegadaian yang fokus pada sektor produksi dan distribusi emas batangan, emas digital, maupun emas perhiasan, layanan investasi bisa dengan cepat dan mudah dilakukan. Saat ini sudah galeri ini sudah hadir secara merata di Indonesia termasuk Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Berbagai opsi investasi berbasis emas yang ditawarkan Pegadaian dapat dimiliki masyarakat dengan mudah, cepat, dan aman. Tidak hanya Cicil Emas dan Tabungan Emas, sebagai penyedia layanan Bank Emas pertama di Indonesia, Pegadaian juga menawarkan Deposito Emas yang tengah
“Pegadaian menerapkan sistem 1:1 untuk layanan transaksi emas, dimana ketika ada permintaan transaksi Cicil Emas maupun Tabungan Emas oleh nasabah, maka Pegadaian telah menyiapkan persediaan emas secara fisik sejumlah gram yang ditransaksikan,” kata Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan beberapa waktu yang lalu.
Lebih jauh, Damar menyebut, produk Tabungan Emas menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Menurutnya, jika dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian yang sebelumnya berada di kisaran Rp 380 miliar, saat ini nilainya telah mencapai sekitar Rp1,5 triliun.
“Selama April 2025 ini, transaksi Tabungan Emas Pegadaian mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat. Rata-rata transaksi Rp 380 miliar kini menjadi Rp 1,5 triliun. Kami juga optimistis hingga akhir April transaksi ini akan meningkat hingga menjadi 10 kali lipat,” kata Damar.
Selain peningkatan pada transaksi Tabungan Emas berbasis digital, permintaan terhadap emas dalam bentuk fisik juga mengalami kenaikan. Penjualan tersebut berlangsung melalui gerai Galeri 24, yang merupakan anak usaha Pegadaian yang fokus pada sektor produksi dan distribusi emas batangan maupun emas perhiasan.
Damar menyampaikan bahwa tren kenaikan permintaan tidak hanya terbatas pada wilayah tertentu, tetapi juga terjadi secara merata di berbagai cabang Galeri 24 di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya minat yang konsisten dari masyarakat terhadap produk investasi berbasis emas, baik dalam bentuk digital maupun fisik.
Sebagai informasi, selama periode 8 hingga 13 April 2025, Galeri 24 sudah mencatat penjualan lebih dari 250 kilogram emas batangan dan lebih dari 6 kilogram emas perhiasan. Angka ini merefleksikan peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk investasi berbasis logam mulia.
Menurut Damar, perubahan perilaku konsumen dalam memilih instrumen investasi turut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang sedang mengalami ketidakstabilan. Ia menyebut bahwa faktor seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu penyebab meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap emas sebagai bentuk perlindungan nilai aset.
“Emas sering kali disebut investasi safe haven karena menjadi instrumen investasi yang relatif stabil meski kondisi pasar sedang bergejolak, karena selain likuiditas yang tinggi, emas juga tahan terhadap inflasi untuk menjaga nilai aset,” tutupnya. (*)