OJK Sulselbar Bersama TPAKD Maros Laksanakan Tujuh Program Kerja pada 2025

Kamis, 01 Mei 2025 | 19:31 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maros memutuskan melaksanakan tujuh program kerja pada tahun 2025.

Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi (Rakor) yang berlangsung di Ruang Baruga B Kantor Bupati, Kabupaten Maros, Selasa (29/04/2025) yang dihadiri seluruh anggota TPAKD. Semua program kerja tersebut bertujuan mendorong akselerasi inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah.

pt-vale-indonesia

Adapun tujuh program kerja untuk dijalankan pada tahun kerja 2025, diantaranya:

1. Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Sektor Prioritas Pemerintah Daerah,
2. Fasilitasi Akses Keuangan Kepada UMKM Sektor Prioritas Binaan Pemerintah Daerah,
3. Mendorong Peningkatan Literasi Dan Inklusi Keuangan,
4. Fasilitasi Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Pedesaan – Desa Ketahanan Pangan,
5. Mendorong Budaya Menabung Sejak Dini Dengan Target Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) / One Student One Account (OSOA),
6. Mendorong Percepatan Akses Keuangan melalui Digitalisasi Produk/Layanan Keuangan melalui Produk/Layanan QRIS,
7. Akselerasi Pemanfaatan Produk/Layanan Pasar Modal (Program Tematik Nasional 2025).

Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulselbar, Arif Machfoed, menyampaikan bahwa meskipun di tengah tekanan ekonomi global, sejauh ini perekonomian Kabupaten Maros tetap tumbuh sebesar 3,79% pada tahun 2024.

Dari sisi sektor keuangan, kinerja perbankan daerah juga menunjukkan capaian positif. Hingga Februari 2025, total aset perbankan tumbuh 2,58% secara tahunan menjadi Rp3,16 triliun, dan penyaluran kredit tumbuh 2,45% menjadi Rp3,19 triliun. Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.

“Penyaluran kredit di Kabupaten Maros banyak mengalir ke sektor produktif seperti perdagangan (53,10%), pertanian (19,95%), dan jasa kemasyarakatan (7,58%). Hal ini menunjukkan arah intermediasi keuangan yang mendukung sektor riil daerah. Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maros telah mencapai Rp131 miliar kepada 2.363 debitur, mencerminkan kontribusi aktif daerah dalam mendukung pembiayaan UMKM,” jelasnya.

Wakil Bupati Maros, A. Mue’tazim Mansyur mengapresiasi pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh atas kontribusi sektor jasa keuangan dan peran strategis TPAKD Kabupaten Maros. Olehnya, melalui Rakor TPAKD Kabupaten Maros telah menetapkan tujuh program kerja tersebut.(*)


BACA JUGA