
OJK Sulselbar Dorong Perbankan Jaga Tren Pertumbuhan Moderat pada 2025
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mendorong sektor perbankan untuk menjaga tren pertumbuhan moderat sepanjan tahun 2025 ini.
Pada posisi Februari 2025, OJK Sulselbar melaporkan perbankan masih tumbuh secara moderat. Salah satunya dari sisi aset, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga penyaluran kredit, kenaikannya hanya di kisaran 4% hingga 6% secara tahunan.

“Pertumbuhan moderat ini melanjutkan capaian sejak 2024 lalu. Padahal pada 2023 kinerja perbankan Sulsel konsisten tumbuh di angka lebih dari 10%,” kata Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin beberapa waktu yang lalu.
Dia juga merinci total aset perbankan Sulsel posisi Februari 2025 tercatat sebesar Rp201,34 triliun, hanya tumbuh 5,44% year-on-year (yoy).
Bank umum masih memimpin cakupan aset dengan total Rp197,58 triliun, tumbuh 5,49% yoy. Sementara Bank Perekonomian Rakyat (BPR) memiliki total aset Rp3,76 triliun, tumbuh tipis 3,16% yoy.
Dari sisi DPK, perbankan di Sulsel berhasil menghimpun sebesar Rp135,06 triliun hingga Februari 2025, tumbuh 6,19% yoy. Bank umum mendominasi penghimpunan DPK mencapai Rp132,53 triliun, sementara BPR hanya mencatatkan Rp2,53 triliun.
“Lebih dari setengahnya penghimpunan DPK di Provinsi Sulawesi Selatan diisi oleh tabungan dengan share mencapai 58,87%,” ungkap Muchlasin di Makassar, Rabu (30/4/2025).
Sementara itu penyaluran kredit perbankan Sulsel pada posisi periode yang sama tercatat sebesar Rp165,03 triliun, tumbuh hanya 4,39% yoy. Bank umum menyalurkan sebesar Rp161,78 triliun, sementara BPR sebesar Rp3,24 triliun.
Penyaluran kredit di Sulsel masih didominasi untuk pembiayaan sektor produktif dengan cakupan mencapai 54,01% yoy, namun dari sisi pertumbuhan didorong oleh kredit konsumtif yang meningkat sebesar 9,75% yoy.
“Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, porsi terbesar penyaluran kredit di wilayah ini disalurkan untuk sektor perdagangan besar dan eceran. Cakupannya mencapai 23,15% dari total keseluruhan,” papar Muchlasin.
Lebih lanjut kinerja intermediasi perbankan di Sulsel, ditambahkannya, masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,45% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,89%. (*)