Gandeng Sektor Jasa Keuangan dan Pemda, OJK Sulselbar Dorong Inklusi Keuangan di Tiga Kabupaten

Minggu, 04 Mei 2025 | 23:50 Wita - Editor: adyn - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JENEPONTO, GOSULSEL.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) berkolaborasi dengan sektor jasa keuangan dan Pemerintah Daerah (Pemda) di tingkat Kecamatan dan Desa gelar edukasi keuangan dan pentingnya inklusi keuangan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba. Peserta kegiatan di tiga lokasi ini terdiri dari Pelajar, Perangkat Desa, Pelaku UMKM, Penyandang Disabilitas, dan Masyarakat Umum, Kamis (24/4/2025).

Kegiatan ini merupakan wujud implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) Tahun 2025 di tiga Kabupaten yang meliputi:

pt-vale-indonesia

Edukasi Keuangan kepada Perangkat Desa dan Masyarakat Umum Kecamatan Binamu Jeneponto dan edukasi kepada pelajar SMA Negeri 1 Jeneponto. 

Edukasi keuangan kepada Masyarakat Umum dan Perangkat Desa di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, serta edukasi keuangan syariah kepada santri/santriwati Pondok Pesantren DDI Mattoangin Bantaeng.

Edukasi keuangan di Kabupaten Bulukumba dengan menyasar dua kelompok sasaran yang penting: pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada sesi pagi, serta penyandang disabilitas pada sesi siang.

Deputi Direktur OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Amiruddin Muhidu menyampaikan pentingnya untuk membiasakan menabung sejak dini yang memberikan pembelajaran finansial bagi pelajar. Selain itu masyarakat perlu memahami karakteristik sektor jasa keuangan baik yang konvensional maupun Syariah, manfaat dan resikonya, serta berbagai modus penawaran investasi illegal hingga penipuan di sekor keuangan.

“Rangkaian kegiatan ini diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya perluasan akses keuangan bagi peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Berbagai tanggapan positif serta apresiasi dari penerima manfaat kegiatan juga disampaikan, diantaranya di Kecamatan Binamu ketika acara dibuka oleh Emil Ilyas, yang menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan yang digelar di wilayahnya. Ia menilai kegiatan ini sangat penting dan relevan bagi masyarakat serta perangkat desa dalam menghadapi maraknya aktivitas keuangan di era digital saat ini.

“Kami menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan yang legal dan ilegal. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi dan memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia,” ujar Emil Ilyas.

Turut memberikan apresiasi dalam sambutan, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme, menekankan pentingnya pemahaman keuangan syariah bagi para santri sebagai bekal menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Ia menyampaikan bahwa santri perlu dibekali pengetahuan yang cukup agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal keuangan.

“Edukasi keuangan syariah sangat penting bagi para santri, bukan hanya untuk bekal pribadi, tetapi juga agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam di tengah masyarakat,” ujar pimpinan pondok.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng. Dalam sambutannya saat pelaksanaan kegiatan di Bulukumba juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan, yang dinilai sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Ia menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi pelaku UMKM, khususnya dalam mengakses pembiayaan yang legal dan bertanggung jawab untuk pengembangan usaha.

“Kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak dalam mengakses kredit. Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap tawaran layanan keuangan ilegal yang saat ini marak dan bisa merugikan masyarakat,” ujar Muh. Ali Saleng.

Selain menyasar pelaku usaha, kegiatan ini juga memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas, sebagai bentuk komitmen inklusif dalam membangun literasi keuangan yang merata. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sederhana, pengenalan produk dan layanan keuangan yang mudah diakses, serta perlindungan konsumen.

Acara yang digelar ini diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan dengan pembukaan rekening simpanan pelajar dan juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat di berbagai sektor. (*)

Tags:

BACA JUGA