
Gelombang Dukung OJK Sulselbar Gencarkan Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan
JENEPONTO, GOSULSEL.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mendapat banyak dukungan untuk terus menggelar edukasi literasi dan inklusi keuangan.
Seperti halnya yang disampaikan oleh penerima manfaat kegiatan edukasi OJK Sulselbar di Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto, yaitu Emil Ilyas. Dia mengatakan, edukasi ini sangat penting dan relevan bagi masyarakat serta perangkat desa dalam menghadapi maraknya aktivitas keuangan di era digital saat ini.

“Kami menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan yang legal dan ilegal. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi dan memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia,” ujar Emil Ilyas beberapa waktu yang lalu.
Begitu pula yang dikatakan Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme. Dia menekankan pentingnya pemahaman keuangan syariah bagi para santri sebagai bekal menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Dia juga menyampaikan bahwa santri perlu dibekali pengetahuan yang cukup agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal keuangan.
“Edukasi keuangan syariah sangat penting bagi para santri, bukan hanya untuk bekal pribadi, tetapi juga agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam di tengah masyarakat,” jelasnya.
Terakhir, Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan edukasi yang digelar OJK Sulselbar beberapa waktu yang lalu.
Dia menilai, kegiatan edukas itu sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Ia menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi pelaku UMKM, khususnya dalam mengakses pembiayaan yang legal dan bertanggung jawab untuk pengembangan usaha.
“Kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak dalam mengakses kredit. Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap tawaran layanan keuangan ilegal yang saat ini marak dan bisa merugikan masyarakat,” tutup Muh. Ali Saleng.
Dalam kegiatan edukasi itu, OJK Sulselbar menyasar berbagai kalangan. Salah satunya kepada penyandang disabilitas, sebagai bentuk komitmen inklusif dalam membangun literasi keuangan yang merata. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sederhana, pengenalan produk dan layanan keuangan yang mudah diakses, serta perlindungan konsumen.
Acara edukasi itu juga diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan dengan pembukaan rekening simpanan pelajar dan juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat di berbagai sektor. (*)