
Dorong Hilirisasi dan Pengembangan SDM, Unhas Gandeng Huayou Indonesia dan Vale Indonesia
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Universitas Hasanuddin menerima kunjungan delegasi Huayou Indonesia bersama PT Vale Indonesia Tbk dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lantai 8, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, pada Jumat (9/5). Kunjungan bertujuan menggagas kemitraan di bidang pendidikan, riset, dan penguatan sumber daya manusia, khususnya untuk mendukung program hilirisasi industri mineral di Indonesia.
Delegasi Huayou Indonesia dipimpin oleh General Manager Indonesia Regional Management Center, Wei Linkui (David Wei), yang hadir bersama Hu Zaiwei (Marvel Hu) selaku Deputy General Manager, Stevanus sebagai Director of Public Affairs, dan Stefanny Lie sebagai Supervisor of Enterprise–Academy Cooperation.

Hadir pula delegasi pihak PT Vale Indonesia, yaitu Direktur Proyek Pengembangan CGPO (Muhammad Asril), Manager Proyek JV Pomalaa (Ridwan Setiawan), Manager Proyek JV Bahodopi (Shafwan Riza Djuaini), serta Supervisor Komunikasi (Suwarni Dammar).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini dan menegaskan kesiapan Unhas untuk berkontribusi secara aktif dalam penguatan ekosistem industri berbasis hilirisasi. Kolaborasi dengan pelaku industri seperti Huayou dan Vale merupakan bagian dari transformasi perguruan tinggi untuk lebih adaptif dan relevan terhadap kebutuhan zaman.
“Banyak harapan dan ekspektasi dari kerja sama ini. Kami yakin kontribusi Unhas dapat mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan. Kita akan bertumbuh bersama melalui kolaborasi yang saling memperkuat,” tutur Prof. JJ
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Asril dalam pengantar diskusinya menekankan pentingnya membangun masa depan industri berbasis sumber daya lokal dan penguatan institusi pendidikan. Transformasi teknologi tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pembangunan kapasitas manusia dan jejaring kelembagaan yang kuat.
“Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada pengembangan industri, tetapi juga membawa warisan yang bermakna bagi institusi pendidikan dan masyarakat luas. Kami percaya Unhas dapat menjadi simpul penting dalam mewujudkan hal tersebut,” ungkap Asril.
Sementara itu, General Manager Huayou Indonesia, Wei Linkui, menyoroti pentingnya kebutuhan akan talenta lokal yang kompeten, khususnya dalam bidang teknik, seiring dengan berkembangnya proyek-proyek energi baru yang tengah dikembangkan perusahaan bersama PT Vale. Saat ini Huayou telah memulai pembangunan rantai industri hijau di Indonesia dan membutuhkan dukungan akademik yang kuat dari perguruan tinggi seperti Unhas.
Pertemuan ini juga menandai pembahasan lebih lanjut tentang bentuk konkret kerja sama yang akan dijalankan, seperti pembentukan kelas khusus vokasi, penyediaan beasiswa prestasi, serta kolaborasi riset dan pendirian pusat kajian yang mendukung pengembangan hilirisasi nikel.
Unhas dipandang sebagai mitra strategis karena lokasinya yang berada di Sulawesi sebagai pusat cadangan nikel nasional, serta reputasinya sebagai perguruan tinggi unggul di Indonesia Timur.
Saat ini, sedikitnya 26 alumni Unhas telah bekerja di Huayou Indonesia dengan masa kerja rata-rata lebih dari dua tahun, yang menjadi bukti nyata kontribusi institusi ini dalam mendukung kebutuhan industri.
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi penguatan sinergi antara dunia pendidikan dan industri, tidak hanya dalam pengembangan sumber daya manusia, tetapi juga dalam mendorong kemajuan industri nasional yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. (*)