Unhas Ambil Bagian Kembangkan Aplikasi untuk Wujudkan Kedaulatan Digital Masyarakat Pesisir

Jumat, 09 Mei 2025 | 21:03 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Swinburne University of Technology bersama Universitas Hasanuddin (Unhas), kerja sama Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia menciptakan digital commons atau sumber daya digital bersama untuk masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan. Proyek ini didanai oleh Department of Foreign Affairs and Trade Australia dengan dukungan penuh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk menciptakan digital commons bagi masyarakat pesisir yang selama ini kurang terjangkau oleh teknologi digital.

Konsep digital commons yang diusung oleh Digital Shores merujuk pada pengelolaan sumber daya digital secara bersama-sama oleh komunitas pesisir. Aplikasi ini memungkinkan nelayan dan masyarakat untuk berbagi dan mengelola informasi terkait cuaca, harga pasar, lokasi budidaya rumput laut, serta informasi keuangan secara kolektif.

pt-vale-indonesia

Berbeda dengan pendekatan digital berbasis korporasi, digital commons memberi kesempatan bagi komunitas untuk menentukan akses dan tata kelola informasi secara mandiri, sehingga memperkuat kedaulatan digital di tingkat lokal.

Peneliti Unhas yang terlibat dalam proyek ini adalah Prof Intan Sari Areni, Ilham Alimuddin, Anugrayani Bustamin, Tyanita Puti Marindah, dan Rafika Nurul Hamdani Ramli. Tidak hanya melibatkan dosen, proyek ini juga melibatkan mahasiswa yaitu: Intan Azizah Putri, Andi Farhan Sappewali dan Muh. Shobur Fattah yang memiliki peranan penting dalam pengambilan data dan perancangan aplikasi digital.

Ditemui pada Kamis (08/05), Ilham Alimuddin, sebagai salah satu peneliti menjelaskan sebagai proyek percontohan awal, proyek ini mengambil Pulau Barrang Caddi, Galesong, dan Laikang sebagai wilayah percontohan. Sebelum diterapkan secara resmi, masyarakat pesisir di tiga lokasi tersebut terlebih dahulu mengikuti sesi pelatihan intensif mengenai penggunaan aplikasi Digital Shores.

Sesi pelatihan ini diadakan oleh tim pengembang dari Unhas dan YKL Indonesia. Para peserta diajarkan cara mengunduh aplikasi, mengakses fitur, serta memahami cara menggunakan informasi digital secara efektif untuk kegiatan melaut dan perdagangan hasil tangkapan.

“Setelah pelatihan, aplikasi kemudian diuji coba, di mana para nelayan, perempuan pengelola hasil tangkapan, dan kelompok pemuda turut terlibat dalam simulasi penggunaan aplikasi,” jelas Ilham.

Setelah uji coba dan evaluasi ini, Ilham menjelaskan proyek Digital Shores akan memasuki fase pengembangan lebih lanjut dan optimalisasi aplikasi berdasarkan masukan dari pengguna dan pemangku kepentingan. Hasil evaluasi akan digunakan untuk mengembangkan modul pelatihan berbasis aplikasi agar masyarakat dapat menggunakan teknologi ini secara mandiri dan berkelanjutan.

“Digital Shores merupakan langkah konkret menuju kedaulatan digital di masyarakat pesisir. Melalui keterlibatan masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan, aplikasi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan komunitas nelayan secara langsung dan berkelanjutan,” tambah Ilham.

Diharapkan proyek ini dapat menjadi percontohan untuk pengembangan teknologi digital di wilayah pesisir lainnya di Indonesia.(*)

Tags:

BACA JUGA