
Prof Zakir Sabar Dilantik Jadi Wakil Rektor II UMI, Prof Muin Fahmal Jabat Kepala PKABH
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Universitas Muslim Indonesia (UMI) punya dua pejabat baru sebagai langkah penguatan tata kelola dan pengembangan institusi.
Dua pejabat baru yang dilantik adalah Prof Zakir Sabara H Wata sebagai Wakil Rektor II dan Prof Muin Fahmal sebagai Kepala Pusat Kajian, Advokasi, dan Bantuan Hukum (PKABH) Yayasan Wakaf UMI.

Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Mansyur Ramly, menyatakan bahwa pergantian ini bukan hanya administratif, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat struktur kelembagaan UMI dalam menjawab tantangan global pendidikan tinggi.
“Prof. Zakir adalah sosok penuh terobosan, terutama saat menjabat Dekan FTI. Program profesi insinyur yang ia rintis menjadi model bagi kampus lain,” ujarnya.
Prof. Zakir dilantik menggantikan pejabat sebelumnya yang telah hampir menyelesaikan masa jabatan dan mengalami kendala kesehatan. Masa tugasnya kali ini bersifat pengganti antarwaktu (PAW) yang berlaku hingga tahun 2026.
Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Dr Masrurah Mokhtar MA,menilai pelantikan ini sebagai langkah strategis. Pergantian ini dilakukan dengan penuh pertimbangan.
“Kita butuh figur yang mampu menjawab kompleksitas tugas, terutama karena jabatan Wakil Rektor II kini mencakup lebih banyak aspek hukum dan legalitas,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa akreditasi internasional menjadi fokus besar UMI saat ini. Oleh karena itu, seluruh jajaran pimpinan harus memperlihatkan kinerja yang inovatif dan produktif.
“Saya yakin, dengan kepemimpinan yang solid, UMI akan menjadi yang pertama di luar Pulau Jawa yang meraih akreditasi internasional, sebagaimana kita menjadi yang pertama meraih akreditasi unggul,” tambahnya.
Wakil Rektor II, Prof Zakir Sabara H Wata mengatakan meski waktu yang relatif singkat, ia berkomitmen memberikan kinerja terbaik dalam mendukung seluruh program Rektor.
“Saya tidak punya target muluk-muluk. Yang utama adalah membantu menyukseskan program Rektor, terutama dalam hal administrasi, keuangan, dan pengembangan SDM,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini prioritas utama adalah mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru dan melakukan penataan internal kampus.
Selain tanggung jawab sebagai Wakil Rektor II, Prof. Zakir juga dipercaya memimpin pengembangan kawasan pendidikan dan bisnis di luar wilayah timur Indonesia. Salah satu program unggulannya adalah pembangunan pesantren modern di Luwu Timur.
“Insya Allah, pesantren ini akan bertaraf internasional dan boarding school. Anak-anak akan dibekali ilmu agama, IT, ketahanan pangan, dan SDM berbasis tambang,” jelasnya.
Kepala PKABH untuk masa amanah 2025–2028, Prof Muin Fahmal merupakan akademisi senior di bidang hukum dan pernah menjabat posisi yang sama sebelumnya.
“Saya cukup familiar dengan tantangan jabatan ini. Kita ingin lembaga ini menjadi filter regulasi untuk mendukung kelancaran pendidikan,” ungkap Prof. Muin.
PKABH merupakan unit strategis di bawah Yayasan Wakaf UMI yang fokus pada pengabdian masyarakat di bidang hukum. Selama ini, lembaga tersebut telah banyak memberikan bantuan hukum gratis, penyuluhan hukum bagi warga binaan, dan membangun jejaring dengan lembaga penegak hukum.
Prof. Muin juga menargetkan peningkatan kerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Kanwil Kemenkumham, pengadilan, dan Lapas.
“Kami akan terus memperkuat peran PKABH sebagai bentuk pengabdian nyata institusi kepada masyarakat,” ujarnya.
Kehadiran dua figur senior dalam struktur kepemimpinan UMI diyakini akan mempercepat laju transformasi kampus. Keduanya memiliki rekam jejak akademik dan manajerial yang kuat serta dikenal dekat dengan civitas akademika.(*)