
Vale Indonesia Jaga Kualitas Sumber Daya Air, Jernihnya Danau Matano Jadi Bukti
LUWU TIMUR, GOSULSEL.COM – Pertambangan nikel di Indonesia terus menjadi sorotan dengan banyak perusahaan yang disebut tidak memperhatikan prinsip keberlanjutan dalam hal ini menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar.
Namun di antara perusahaan tambang yang ada, PT Vale Indonesia Tbk sejauh ini konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah menjaga kualitas sumber daya air.

Dalam menjaga kualitasnya, PT Vale Indonesia yang saat ini beroperasi di Blok Sorowako Luwu Timur Sulawesi Selatan telah membangun lebih dari 100 kolam pengendapan untuk mengendalikan limbah cair dari tambang dan pabrik pengolahan.
Kolam pengendapan ini dilengkapi dua fasilitas pengolahan limbah cair utama, yaitu Pakalangkai Wastewater Treatment yang beroperasi sejak 2013 dan Lamella Gravity Settler (LGS) yang mulai digunakan pada 2014.
LGS adalah teknologi standar dalam penjernihan air dan pertama kali diterapkan dalam industri pertambangan di Indonesia. Teknologi LGS ini hasil dari dua tahun penelitian dan kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sistem tersebut memungkinkan PT Vale Indonesia untuk mengolah limbah cair lebih efisien sebelum dialirkan kembali ke lingkungan. Dengan fasilitas ini, PT Vale Indonesia menunjukkan kepatuhannya terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 9 Tahun 2006.
Untuk memastikan kualitas air yang dikelola memenuhi standar, PT Vale Indonesia juga melakukan pemantauan rutin dan analisis efluen bersama laboratorium independen terakreditasi.
Analisis ini menggunakan metode SNI 6989.59:2008 dan standar American Public Health Association (APHA), yang diakui secara internasional. Hasil pemantauan pada 2023 menunjukkan bahwa kualitas efluen PT Vale selalu memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Selanjutnya, Vale Indonesia juga rutin mengecek kualitas air danau bersama lembaga independen. Hasil pengukuran kadar TSS (Total Suspended Solids) dan Cr6+ (Kromium Heksavalen) di Danau Matano dan Danau Mahalona selalu jauh di bawah baku mutu yang ditetapkan. Misalnya, kadar TSS di Danau Matano pada 2023 tercatat hanya 5 mg/L, jauh di bawah batas maksimal 50 mg/L yang diizinkan.
Hasilnya, Danau Matano yang merupakan danau purba terdalam di Indonesia masih terjaga kelestariannya di tangan Vale Indonesia. Airnya yang jernih menjadi wahana yang tepat untuk snorkling bagi wisatawan dan masyarakat, aktivitas nelayan yang bergantung hidup pada danau juga masih berjalan.
Vale Indonesia turut menerapkan kebijakan efisiensi air dan pengurangan beban pencemaran air limbah dalam setiap ton produksi nikel. Pada 2023, total konsumsi air mencapai 7.561.108 m³, mengalami penurunan sebesar 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi yang diterapkan dalam operasional perusahaan.
Selain itu, nilai intensitas konsumsi air pada 2023 turun menjadi 106,9 m³/Ton Ni dari sebelumnya 141,77 m³/Ton Ni pada 2022. Penurunan ini mencerminkan keberhasilan PT Vale Indonesia dalam mengelola penggunaan air secara lebih efisien. Dengan upaya ini, PT Vale Indonesia memastikan bahwa operasionalnya tetap berjalan secara berkelanjutan tanpa memberikan tekanan berlebihan terhadap sumber daya air.(*)