Fasilitas Pembibitan Vale Indonesia Percepat Reklamasi Lahan Pasca Tambang

Selasa, 08 Juli 2025 | 17:19 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kehadiran nursery atau fasilitas pembibitan oleh PT Vale Indonesia Tbk menegaskan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Dengan nursery, reklamasi lahan pasca tambang bisa dipercepat untuk kembali menjadi hutan.

Nursery yang berada di Blok Sorowako Luwu Timur, Sulawesi Selatan telah menunjukkan progresif dengan produksi bibit sebanyak 700 ribut bibit tanaman di lahan seluas 2,5 hektare.

pt-vale-indonesia

Ada 34 jeni bibit tanaman endemik yang diproduksi, di antaranya, Nyatoh, Bitti, Betau, Agathis, Jamu-jambu dan Mata Kucing.

“Totalnya 67.903 pohon endemik yang dilaporkan pada tahun 2024 untuk kinerja lingkungan PT Vale,” kata Manager Strategic Environment and Reclamation Vale Indonesia, Umar Kosman beberapa waktu yang lalu.

Bibit yang berada di nursery itu dipilih sejak tahun 2005 dan berasal dari tanaman lokal di daerah itu, yang kemudian diproduksi kembali di fasilitas pembibitan Nursery, PT Vale Indonesia Tbk.

Dengan nursery, Vale Indonesia telah melakukan reklamasi atau rehabilitasi lahan bekas tambang seluas 3.791 hektare dari total 5.894 hektare lahan yang digunakan menambang di Blok Sorowako Luwu Timur.

Umar Kosman menjelaskan kegiatan reklamasi dilakukan di tiga titik Blok Sorowako, yaitu Sorowako Barat, Sorowako Timur, dan Petea.

“Dengan total luas mencapai 178,98 hektare, yang terdiri terdiri dari Blok Sorowako Barat seluas 75,69 ha. Blok Sorowako Timur seluas 38,45 ha, dan Blok Petea seluas 64,85 ha,” jelasnya.

Umar menegaskan komitmen Vale Indonesia untuk melakukan rehabilitasi sesuai rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup. Saat ini, lahan rehabilitasi hanya tersisa sedikit, sehingga realisasi menurun sejak tahun 2023.

“Realisasi ini mengalami penurunan 20,3 persen dari 224,4 ha di tahun sebelumnya yang disebabkan oleh ketersediaan lahan yang telah selesai ditambang untuk direhabilitasi lebih kecil dari yang direncanakan,” jelasnya.

Sebagai gantinya, kata dia, ada 38,74 hektare yang sudah direhabilitasi pada tahun 2024. Kebijakan itu merupakan rekomendasi dari Kementerian ESDM yang senantiasa komitmen dipatuhi oleh Vale Indonesia yang mengedepankan prinsip keberlanjutan.

“Ini sesuai hasil evaluasi terpadu 2024 oleh Ditjen Minerba Kementerian ESDM. Dengan demikian, luas reklamasi yang berhasil dilaksanakan pada 2024 mencapai 140,24 ha, atau 52% dari target 265 ha yang termuat dalam Dokumen Rencana Reklamasi 2023-2025,” tutup Umar.(*)


BACA JUGA