Chaidir Syam Beri Hadiah ke Tukang Parkir Yang Viral di Maros

Rabu, 23 Juli 2025 | 14:22 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — Seorang pria bernama Jastin (32), tukang parkir di Kabupaten Maros viral setelah aksinya yang membantu pengendara di depan RSUD dr. La Palaloi. Aksinya itu mendapat apresiasi dari Bupati Maros Chaidir Syam.

Chaidir langsung menyerahkan hadiah berupa sebuah sepeda baru dan uang tunai kepada Jastin di lokasi tempatnya biasa ia membantu mengatur arus kendaraan.

pt-vale-indonesia

“Sudah beberapa hari saya rencanakan untuk menemui Ahmad atau Jastin, tapi karena ada tugas luar daerah baru sempat hari ini,” katanya, Rabu (23/07/2025).

Sepeda bermerk Coyote seharga Rp1,5 juta itu diantarkan langsung oleh Chaidir, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Jastin yang dengan sukarela membantu kelancaran lalu lintas. Bahkan sempat menolong ambulans yang terjebak macet sepanjang 2 kilometer.

Selain sepeda, Jastin juga menerima uang tunai senilai Rp1 juta dalam pecahan Rp100 ribu.

“Beliau ini bukan petugas resmi, bukan polisi atau dishub. Tapi dengan ikhlas membantu pengendara, bahkan seringkali tanpa meminta bayaran. Ini simbol bahwa siapa pun bisa berbuat baik, tidak harus menunggu punya jabatan atau status tertentu,” ujarnya.

Momen pemberian sepeda berlangsung penuh haru. Jastin tampak terkejut ketika Chaidir menghampirinya di tengah aktivitas mengatur arus kendaraan.

“Saat saya mengatur lalu lintas, tiba-tiba Pak Bupati datang dan kasih sepeda dan uang tunai. Saya tidak menyangka sama sekali,” kata Jastin dengan mata berkaca-kaca.

Jastin mengaku sudah tiga tahun menjalani peran sebagai Pak Ogah.

Ia melakukan hal tersebut karena panggilan hati dan kepedulian terhadap kondisi jalan di depan rumah sakit yang kerap macet.

“Saya bantu karena ikhlas. Saya kasihan kalau lihat ambulans atau orang sakit tidak bisa lewat karena macet,” ujarnya.

Setiap hari, Jastin hanya mengandalkan pemberian sukarela para pengemudi sebagai penghasilan, yang jumlahnya tak menentu.

“Kadang dapat Rp10 ribu, paling banyak Rp15 ribu sehari. Tapi saya tetap bersyukur, karena masih bisa menghidupi istri dan dua orang anak,” ungkapnya.

Tak hanya membantu lalu lintas, Jastin juga aktif sebagai relawan di lingkungan tempat tinggalnya.

Ia dan keluarganya kini menumpang tinggal di SDN 154 Inpres Tumalia, Kecamatan Turikale, Maros.

Di sekolah itu, ia membantu menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tanpa mendapatkan upah.(*)


BACA JUGA