
Film Lyora: Penantian Buah Hati Bawa Pesan Harapan untuk Pejuang Garis Dua
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Ratusan ibu dan para pejuang garis dua di Makassar menyaksikan film drama keluarga Lyora: Penantian Buah Hati di TSM XXI Makassar.
Pemutaran film Lyora: Penantian Buah Hati menjadi rangkaian dari roadshow special screening menuju rilisnya film di seluruh bioskop pada 7 Agustus 2025.
Dalam special screening Lyora: Penantian Buah Hati di TSM XXI Makassar pada Rabu (23/7/2025) turut dihadiri produser Virgie Baker, sutradara Pritagita Arianegara, dan aktris yang juga pernah menjadi pejuang garis dua, Chintya Lamusu. Para penonton dan pejuang garis dua dari Makassar yang menyaksikan film Lyora: Penantian Buah Hati lebih dulu, banyak yang mengusap air mata yang menetes. Bagi mereka, film ini mampu merepresentasikan tentang perjuangan para pejuang garis dua dengan empatik. Film ini secara dekat mengangkat perspektif perempuan dan pasangan dalam perjuangan memiliki anak.
“Banyak sekali pengalaman perempuan di Indonesia, termasuk di Makassar yang datang dan menyaksikan film ini, mengalami hal sama. Perempuan itu sering banget merasa diomongin kalau tidak punya anak. Dalam keluarga, kalau tidak punya anak, pasti perempuan dulu yang diomongin dan disalahkan. Untuk itu, film ini hadir sebagai teman dan penyemangat dari para pejuang garis dua,” ujar produser film Lyora: Penantian Buah Hati Virgie Baker seusai penayangan film di TSM XXI Makassar.
Film Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukannya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung. Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan.
Film Lyora: Penantian Buah Hati disutradarai Pritagita Arianegara, diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro, serta produser eksekutif Januar R. Kusuma dan Andi Boediman. Selain ke Makassar, film telah melakukan roadshow ke Solo, dan akan melanjutkan perjalanan special screening ke Jakarta (24 Juli), Medan (26 Juli), Surabaya (29 Juli), Bandung (1 Agustus), Bekasi (2 Agustus), dan Tangerang (5 Agustus), sebelum rilis di seluruh bioskop Indonesia pada 7 Agustus 2025.
“Ini adalah momen yang tepat filmnya bisa bertemu secara intim dengan para penontonnya. Karena selain menonton, kami juga bisa berbagi cerita perjuangan dengan para penonton yang memiliki kisah yang sama dengan Meutya dan Fajrie. Kisah yang dibagikan oleh para pejuang garis dua di Makassar ini memiliki arti lebih yang mendalam untuk film ini,” tambah sutradara Lyora: Penantian Buah Hati Pritagita Arianegara.
Sementara itu, Chintya Lamusu, yang juga memiliki perjuangan panjang dalam memiliki momongan mengatakan film Lyora: Penantian Buah Hati seperti berbicara kepada para pejuang garis dua untuk terus semangat dan memiliki harapan.
“Selalu ada harapan. Saya merasa terwakili oleh Meutya dan Fajrie di film ini. Sama seperti mereka, saya juga punya jalan yang panjang untuk memiliki anak. Film ini digarap dengan penuh empati untuk menyentuh hati penontonnya,” kata Chintya Lamusu.
Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 15% pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas. Diperkirakan, ada sekitar 20% penduduk Indonesia mengalami gangguan infertilitas.

Film ini turut didukung oleh RS Bunda, Morula IVF, Garuda Indonesia, dan Livin’ by Mandiri sebagai official partner.
Ikuti informasi terbaru tentang film drama Lyora: Penantian Buah Hati melalui akun Instagram resmi @paragonpictures.id. Tonton film Lyora: Penantian Buah Hati di bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025. (*)