Gowa Dapat 175 Ribu Benih Kentang: Pemprov Sulsel Dorong Pertanian Ramah Lingkungan

Rabu, 30 Juli 2025 | 18:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Pemerintah Kabupaten Gowa (Pemkab Gowa) dalam memperkuat sektor pertanian kembali dibuktikan melalui penyerahan 175 ribu benih stek berakar kentang (benih dasar) kepada lima penangkar lokal di Kabupaten Gowa.

Penyerahan ini dirangkaikan dengan kegiatan Penanaman Perdana Benih Stek Berakar Kentang dan penyerahan Sertifikat Kompetensi Penangkar Benih, yang berlangsung di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Rabu (30/07/2025).

pt-vale-indonesia

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, mengapresiasi langkah Pemprov dalam mendukung ketahanan pangan melalui pertanian ramah lingkungan. Ia menyebut program mandiri benih kentang ini sejalan dengan potensi wilayah pegunungan Gowa yang memang cocok untuk budidaya kentang.

“Ini bukan sekadar soal pertanian, tapi bagaimana kita mengelola potensi alam demi kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan. Kami berharap program ini mampu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal,” ungkap Husniah.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa total benih stek kentang yang disediakan untuk tiga kabupaten yakni Gowa, Enrekang, dan Bantaeng, mencapai 350 ribu benih, dengan Gowa mendapat jatah terbesar sebanyak 175 ribu benih.

“Alhamdulillah, hari ini kita mulai tanam langsung di Kabupaten Gowa. Kita juga menyerahkan sertifikat kompetensi penangkar kepada para petani sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pertanian berkelanjutan,” ujar Andi Sudirman.

Tak hanya kentang, Pemprov Sulsel juga berencana mengembangkan program sambung pucuk kakao sebanyak 15 ribu sebagai upaya meningkatkan produktivitas komoditas kakao di Sulsel pada tahun mendatang.

Salah satu penangkar penerima, Syamsu Marlin dari Penangkar Bontona, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan tersebut. Menurutnya, benih lokal akan lebih adaptif terhadap kondisi iklim pegunungan Gowa dan lebih terjangkau dibanding benih luar.

“Kalau kita ambil benih dari luar, harganya mahal. Bantuan ini sangat membantu kami dan semoga bisa meningkatkan hasil panen,” katanya.

Selain Penangkar Bontona, penerima bantuan lainnya adalah Penangkar Nur Indah dan Bontomanai di Kelurahan Pattapang, Penangkar Kuncup Mekar di Kelurahan Malino, serta Penangkar Biringromang di Kecamatan Tombolopao.

Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mendorong pertanian unggulan berbasis lokalitas dan keberlanjutan.(*)


BACA JUGA