Touring Bone ke Bulukumba, Jaringan Tri Stabil Terhubung ke GPS

Kamis, 07 Agustus 2025 | 17:29 Wita - Editor: adyn - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Bagi rider yang suka touring, Global Positioning System (GPS) atau sistem pemosisian global menjadi suatu kebutuhan dalam perjalanan.

Dengan GPS, mereka bisa tahu arah jalan menuju tujuan tertentu dengan cepat tanpa tersesat. Sehingga, fitur ini menjadi hal penting bagi touring.

pt-vale-indonesia

Namun, GPS acap kali mendapatkan gangguan. Kendalanya yaitu internet yang sulit terhubung ke GPS akibat jaringan provider yang tidak stabil.

Untungnya, Tri menawarkan jaringan yang stabil. Hal itu dibuktikan Akbar Arianto, saat melaksanakan touring dari Bone ke Bulukumba Sulsel.

“Jaringan stabil dari Tri jadi gampang pantau GPS. Apalagi ini sebagian dari teman kita itu baru pertama kali ikut touring ke rute ini,” jelasnya, Kamis (7/8/2025).

Sebagai rider yang hobi touring, dia memang mengaku sering memakai GPS untuk navigasi jalan. Apalagi, dia sering menjajal rute baru untuk mendapatkan pengalaman baru.

Tri yang merupakan brand dari Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH selalu diandalkan untuk tetap terhubung ke GPS. Jaringannya yang stabil tidak bikin khawatir.

“Tentu saja saya selalu pakai Tri dan tetap terhubung ke GPS. Selama ini belum ada kendala jaringan, selalu ada meski satu batang,” tutup Akbar.

Keandalan jaringan Tri ini membuktikan upaya Indosat sukses memperluas jaringan di seluruh wilayah Indonesia Timur terkhusus Sulawesi Selatan.

Dari Kabupaten Bone hingga Bulukumba, jaringan Tri tetap stabil dengan kehadiran Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di beberapa titik. Upaya penambahan akan terus dilakukan.

Dengan upaya itu, Indosat ingin meningkatkan kapabilitas layanan, dengan tujuan memberikan masyarakat di wilayah Indonesia Timur memiliki alternatif layanan telekomunikasi yang lebih baik.

CEO Indosat, Vikram Sinha, mengatakan, dengan strategi ekspansi ini, Indosat tidak hanya memberikan pilihan layanan bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi digital yang lebih merata di Indonesia Timur.

“Kami juga berupaya melakukan hal yang sama di Maluku bahkan Papua, dan ada lebih banyak lagi. Apa yang ingin kami pastikan adalah saat kami berekspansi, kami dapat memastikan pengalaman dan juga pusat dan layanan,” tutupnya.(*)


BACA JUGA