Kepala Badan Karantina Indonesia Dampingi Komisi IV DPR RI Tinjau Mutu Hasil Perikanan dan Stok Pangan di Makassar

Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:32 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, beserta Deputi Bidang Karantina Ikan beserta jajaran, menghadiri sekaligus mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI dalam rangka Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025 ke Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Makassar serta Gudang Bulog Makassar, Senin (11/08/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung kinerja dan peran instansi terkait dalam menjaga mutu hasil kelautan dan perikanan, sekaligus memastikan ketersediaan serta distribusi pangan strategis di wilayah Sulawesi Selatan. Kehadiran Kepala Badan Karantina Indonesia menjadi wujud sinergi antarinstansi dalam menjaga keamanan, mutu, dan keberlanjutan pasokan pangan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

pt-vale-indonesia

Tim Komisi IV DPR RI mengawali kunjungan di BPPMHKP Makassar, rombongan yang langsung dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Siti Hediati Soeharto mendapatkan paparan mengenai mekanisme pengendalian mutu hasil kelautan dan perikanan, mulai dari proses pengujian laboratorium, sertifikasi mutu, hingga pengawasan rantai distribusi produk perikanan. Tinjauan dilanjutkan dengan meninjau berbagai produk kelautan dan perikanan yang selama ini menjadi komoditas ekspor. Produk-produk yang di pamerkan merupakan hasil dari UMKM yang merupakan mitra dari BPPMHKP Makassar.

“Saya kagum, banyak sekali yang diekspor. Ikan tuna, teripang dan segala macam. Gurita bagus sekali. Komoditas ekspor yang luar biasa, yang digemari dari China dan negara lainnya,” ungkap Titiek.

Di lokasi yang sama, Sahat menegaskan bahwa kolaborasi antara Barantin dan BPPMHKP sangat penting untuk memastikan komoditas perikanan yang diperdagangkan, baik di pasar domestik maupun internasional, aman, bebas hama penyakit, dan memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

Selanjutnya, rombongan bergerak menuju Gudang Bulog Makassar untuk meninjau stok dan manajemen penyimpanan bahan pangan pokok, khususnya beras, di tengah potensi fluktuasi pasokan dan harga pangan global.

“Kedatangan Komisi IV disini untuk meninjau proses pasokan beras yang ada di Bulog. Saat ini kita memastikan bahwa stok beras di Sulsel aman dan bahkan mencapai 500 ribu ton. Mesin yang ada di bulog ini merupakan teknologi pembersihan dan pemisahan butir rusak sehingga kualitas gizi beras yang didistribusikan tetap terjaga,” ujar Ketua Komisi IV.

Di tempat yang sama, Sahat mengatakan kunjungan kerja ini juga menjadi momentum bagi Badan Karantina Indonesia untuk menunjukkan perannya dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan nasional dan mendampingi para mitra kerja dalam mengimplementasikan standar keamanan hayati dan keamanan pangan. Ia menambahkan bahwa pengawasan keamanan dan kesehatan komoditas pangan di gudang penyimpanan merupakan salah satu peran penting karantina, untuk memastikan bahan pangan yang beredar tetap layak konsumsi, bebas kontaminasi, serta memenuhi persyaratan keamanan pangan.

“Di tengah tantangan perdagangan global, penguatan sistem pengawasan dan jaminan mutu adalah kunci untuk menjaga kepercayaan pasar internasional sekaligus melindungi masyarakat di dalam negeri,” tuturnya.

Dengan adanya sinergi kuat antara DPR RI, Badan Karantina Indonesia, Pemerintah Daerah, BPPMHKP, dan Bulog, diharapkan berbagai kebijakan strategis dapat diimplementasikan dengan tepat sasaran, guna mendukung ketahanan pangan, memperkuat daya saing komoditas, dan menjamin keberlanjutan perdagangan yang sehat di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.

Kunjungan kerja Komisi IV di Makassar juga turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Badan Pangan Nasional, serta jajaran Kementerian Pertanian dan ID Food selaku mitra Komisi IV DPR RI.(*)