
Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Kementerian UMKM Jajaki Kerja Sama dengan WIPO
JAKARTA, GOSULSEL.COM – Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO), Daren Tang melakukan agenda kunjungan kerja di Indonesia dengan mengunjungi Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada 11 Agustus 2025. Audiensi yang diterima secara langsung oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, tersebut membahas berbagai isu-isu strategis dalam rangka memperkuat ekosistem kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.
Dalam sambutannya, Maman menjabarkan berbagai hal yang telah dilakukan Kementerian UMKM dalam tujuannya mendukung pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitasi pendaftaran merek.

“Fasilitasi pendaftaran merek ini adalah salah satu langkah nyata kami dalam mendukung UMKM. Ini juga sejalan dengan Astacita Pemerintahan Prabowo untuk memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujar Maman.
Menanggapi hal tersebut, Daren mengapresiasi positif dukungan yang diberikan Kementerian UMKM. Menurutnya, pemanfaatan KI memang harus diutamakan. Daren menyadari bahwa masih belum banyak masyarakat Indonesia yang benar-benar memanfaatkan potensi besar KI. Untuk itulah, Daren menawarkan kerja sama melalui program WIPO Academy.
WIPO Academy adalah lembaga pelatihan dan edukasi yang menyediakan kursus serta pelatihan tentang KI untuk berbagai kalangan, termasuk para pelaku usaha.
“Dengan mengikuti program WIPO Academy, pola pikir para pelaku UMKM akan meningkat. Mereka tidak lagi menganggap biaya pendaftaran KI sebagai beban, melainkan investasi setelah memahami manfaat positifnya,” jelas Darren.
Menteri Maman Abdurrahman menanggapi positif tawaran tersebut dan melihatnya sebagai peluang besar. Menurutnya, program ini bisa disinergikan dengan aplikasi SAPA UMKM milik kementerian UMKM. Aplikasi SAPA UMKM adalah platform digital yang berfungsi sebagai pusat informasi, konsultasi, dan pendampingan bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
“Kami menyambut baik tawaran kerja sama WIPO. Program ini sangat relevan dan bisa kami integrasikan dengan SAPA UMKM. Kami percaya, dengan pengetahuan KI yang memadai, para UMKM dapat lebih kreatif dan berdaya saing,” kata Maman.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait KI, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) juga memiliki platform Edukasi Kekayaan Intelektual Indonesia (EKII).
“Platform ini hadir sebagai pusat pembelajaran KI yang mudah diakses dan komprehensif. EKII juga telah ditetapkan sebagai Indonesia National IP Academy (NIPA) sesuai perjanjian kerja sama antara DJKI dan WIPO dalam Sidang Majelis Umum WIPO ke-64 di Jenewa, Swiss,” tambah Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi, Yasmon, pada kesempatan yang sama.
Yasmon berharap kerja sama antara Kementerian UMKM, Kementerian Hukum, serta WIPO akan memberikan pelayanan prima kepada seluruh UMKM yang ingin naik kelas. Pengusaha dapat mengakses informasi lebih lanjut tentang kekayaan intelektual melalui dgip.go.id.
Kakanwil Kemenkum Sulsel, Andi Basmal menyambut baik dan mendukung penuh langkah WIPO menggandeng Kementerian UMKM dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang esensi dari pelindungan KI. WIPO Academy lanjut Kakanwil, dapat menjadi ruang belajar untuk pelaku usaha mengenal lebih jauh tentang KI.
“Penjajakan kerja sama ini menjadi awal yang baik untuk membawa pelaku usaha di Indonesia naik kelas. Kementerian UMKM yang menaungi pelaku usaha di Indonesia dan WIPO sebagai organisasi KI dunia diharapkan dapat menjadi pondasi yang kokoh agar produk lokal bisa tembus pasar global,” tutur Andi Basmal. (*)