Struktur Demokrat Makassar Rampung, Hanya Basdir “Dibuang” di Kepengurusan
Makassar,GoSulsel.com – Ketua DPC Demokrat Kota Makassar terpilih, Adi Rasyid Ali (ARA) telah menyelesaikan struktur pengurusnya. Sebanyak 7 fungsionari Fraksi di DPRD Makassar, hanya Basdir SE yang tidak diakomodir dalam pengurusan periode ke dua ARA.
Hal ini dituturkan oleh Sekretaris terpilih, Abdi Asmara. Dari struktur pengurus yang telah di-SK-kan, ARA menjabat sebagai ketua, Abdi (Sekretaris), Fatmawati Wahyudi (Bendahara), Susuman Halim (Wakil Ketua), Syarifuddin Badollahi (Wakil Ketua OKK) dan ustadz Agung Wirawan (Majelis Kehormatan Partai).
“Tidak ada (nama Basdri) di pengurus DPC, karena Basdir kan di DPD. Dia menjabat sebagai koordinator bidang di DPD,” kata Abdi saat ditemui di Gedung DPRD Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, pada Jumat (20/10/2017).
Kali ini bukan pertama kalinya Basdir “dianak tirikan” oleh partainya. Selama dua kali penggodokan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Makassar, Basdir tidak pernah menjabat sebagai pimpinan AKD. Di lain hal, sejumlah fungsionaris Fraksi Demokrat lainnya mendapat jatah pimpinan AKD berturut – turut.
Tidak hanya itu, alasan bahwa Basdir yang tercatat sebagai pengurus DPD Demokrat Sulsel tidak berlaku adil untuk semua kader. Hal ini bukan tanpa alasan. lantara Ustadz Agus Wirawan juga tercatat sebagai pengurus DPD, namun namanya tercatata sebagai Majelis Kehormatan Partai di DPC Demokrat Makassar.
Abdi menjelaskan, kepengerusan yang ada saat ini disusun oleh formatur yang ada. Formatur tersebut terdiri dari 2 PAC, 1 DPC, 1 DPD dan 1 orang lagi dari DPP partai. Dipertegas pula, bahwa surat keputusan (SK) pengurus DPC Demokrat Makassar sudah diterbitkan dan tekeng langsung oleh DPP Demokrat.
Saat ditanya perihal jadwal pelantikan, dia mengaku hingga saat ini belum ditetapkan. Alasannya lantara DPD Demokrat Sulsel sementara menyusun jadwal pelantikan. Di lain hal, pihaknya juga ingin merampungkan kepengurusan hingga tingkat ranting.
“Sementara DPD untuk menjadwalkan pelantikan, karena agenda – agenda yang pertama kita lakukan adalah musyawarah kecamatan dan ranting – ranitng,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sugali, sapaan Susuman Halim yang dimintai keteranganya perihal Basdir yang tidak masuk kepengurusan. Hanya memang dia mengaku tidak memiliki wewenang untuk memasukan nama Basdir dalam kepengurusan.
“Itu kan ada formatur yang menentukan, yang akan jadi pengurus, tapi kalau saya, Basdir itu adalah orang potensial dan saya juga tidak terlalu paham (kenapa tidak diakomodir). Seandainya masih memungkinkan, kenapa tidak untuk di masukkan,” ucap Sugali.
Legislator DPRD Kota Makassar ini menekankan, Demokrat akan rugi jika tidak mengakomodir Basdri. Alasannya lantaran Basdir adalah kader potensial yang khatam dan telah malang melintang dalam dunia organisasi.
“Beliau itu adalah sosok untuk kemampuannya berorganisasi. Kemampuannya super malah. Selagi belum ada surat keputusan, masih memugkinkan untuk dibicarakan. Cuma saya ini tidak memiliki domain, kalau ditanya, saya menilai saudara Basdir itu sangat layak,” tandasnya.(*)